Ekonom: Indonesia Kebanyakan Tenaga Unskilled

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Rabu, 13 November 2013, 16:31 WIB
Ekonom: Indonesia Kebanyakan Tenaga <i>Unskilled</i>
aviliani/net
rmol news logo Masyarakat Indonesia harus bersiap diri menghadapi persaingan ekonomi global. Terutama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara (ASEAN).

Pasalnya, realisasi ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 mendatang akan meliberalisasi arus  perdagangan,  modal, dan juga tenaga kerja. Sehingga, persaingan semakin bebas dan kompetitif. Tenaga kerja Indonesia yang tidak terampil tidak akan mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara ASEAN lainnya yang punya kompetensi lebih.

Namun ekonom yang juga Sekretaris Komite Ekonomi Nasional, Aviliani, menilai bahwa sebenarnya liberalisasi dan kompetisi tenaga kerja tersebut telah terjadi di semua sektor di Indonesia saat ini.

"Orang Singapura sekarang sudah ada yang jadi SPG (sales promotion girl) di Indonesia," kata Aviliani memberikan gambaran ketika ditemui Rakyat Merdeka Online seusai acara Indonesia Employment Forum 2013 di Surabaya, Rabu (13/11).

Untuk itu, katanya, perlu peningkatan kemampuan dan keterampilan (skill) tenaga kerja agar bisa ikut berkompetisi.

"Tapi yang kita punya saat ini kebanyakan yang unskilled (tak terampil)," terangnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA