Dimensy.id
R17

Pekan Ini, iPhone 16 berhadapan dengan Huawei Mate XT di China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Jumat, 20 September 2024, 13:28 WIB
Pekan Ini, iPhone 16 berhadapan dengan Huawei Mate XT di China
Huawei Mate XT dan iPhone 16
rmol news logo Dua raksasa teknologi, Huawei Technologies dan Apple, menjual handphone terbaru mereka di Tiongkok mulai Jumat (20/9) waktu setempat.

Apple dengan iPhone 16-nya dan Huawei dengan ponsel lipat tiga yang sangat dinantikan, Mate XT.

Mate XT, yang menurut para analis memiliki chipset buatan lokal yang menggarisbawahi kemampuan Huawei untuk menghadapi sanksi AS dan memperkuat posisinya terhadap Apple di Tiongkok, di mana beberapa konsumen mengkritik iPhone 16 baru karena absennya fitur Apple Intelligence di negara tersebut.

Huawei sendiri memperkenalkan Mate XT dengan sangat meriah bulan ini. Direktur Eksekutif Richard Yu bahkan mengatakan perusahaan tersebut telah mengubah fiksi ilmiah menjadi kenyataan dengan perangkat yang dapat dilipat tiga arah seperti pintu akordeon.

Pra-pemesanan ponsel yang dibanderol 2.800 dolar AS - lebih dari dua kali lipat harga iPhone 16 Pro Max -  sejauh ini telah melampaui 6,5 juta, hampir dua kali lipat dari sekitar 3,9 juta telepon pintar lipat yang dikirimkan ke seluruh dunia pada kuartal kedua tahun ini.

Meskipun sangat dinantikan, harga tinggi dan kendala rantai pasokan diduga akan menjadi penghambat penjualan Mate XT.

"Sementara Mate XT menunjukkan inovasi Huawei di segmen premium, penjualannya mungkin akan lebih rendah dari ponsel terdahulu, Mate X5, yang masih dijual seharga 11.500 yuan (1.630 dolar AS) dan telah terjual sebanyak 2,2 juta unit secara total hingga kuartal kedua," kata Amber Liu, seorang analis di firma riset Canalys, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (20/9).

Liu mengatakan, meski keduanya merupakan ponsel lipat andalan Huawei, Mate XT dan Mate X5 berbeda dalam proposisi nilai, spesifikasi, dan harga.

"Sulit bagi Mate XT untuk meniru volume Mate X5, tetapi Mate XT menandai terobosan dan evolusi signifikan dalam semua aspek ini," kata Liu.

Lori Chang, analis senior di Isaiah Research mengatakan, dengan masalah hasil produksi yang masih menjadi masalah, selain biaya produksi yang tinggi di seluruh rantai pasokannya, Huawei mungkin hanya dapat memproduksi 500.000 unit pada awalnya.

Berdasarkan pemeriksaan terkini, dia mengatakan komponen utama Huawei Mate XT, termasuk panel, kaca penutup, dan engsel, mungkin menghadapi masalah hasil produksi.

"Akan ada tantangan untuk memenuhi jumlah prapemesanan saat ini," kata Will Wong, peneliti senior di konsultan IDC. 

"Meskipun demikian, ini bukanlah hal yang buruk karena dapat menciptakan efek pemasaran yang sangat besar bagi merek tersebut," ujarnya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA