Menurut Holzhausen, desain Cybertruck yang bersudut dan terpolarisasi justru akan membantu meningkatkan merek Tesla, seraya menambahkan bahwa pikap tersebut bukanlah eksperimen.
“Suka atau tidak suka, ini menjadi pembuka percakapan, dan membuat orang membicarakan merek tersebut,” kata von Holzhausen di Petersen Automotive Museum di Los Angeles, yang menambahkan model Cybertruck ke pameran Tesla, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (22/12).
Cybertruck yang telah lama tertunda peluncurannya, dijual dengan harga 60.990 dolar AS per unit, lebih dari 50 persen dari harga yang digembar-gemborkan CEO Elon Musk pada tahun 2019.
"Namun hal ini menarik minat orang-orang yang belum pernah memiliki truk, dan beberapa calon pemilik mengantri di beberapa ruang pamer Tesla," kata von Holzhausen.
Ia menegaskan, hanya karena tampilannya berbeda bukan berarti kendaraan ini tidak berpotensi menjadi kendaraan bervolume tinggi, bahkan menurutnya pick-up tersebut sebanding dengan performa rival tradisionalnya.
“Kami membawa orang-orang ke pasar yang belum pernah memiliki truk sebelumnya,” kata von Holzhausen. Menambahkan bahwa langkah tersebut bukanlah hanya eksperimen.
Truk berlapis baja tahan karat ini memiliki banyak sudut, sebagian karena mesin press tradisional tidak dapat membengkokkan baja menjadi melengkung.
"Lamborghini Countach, yang juga merupakan mobil bersudut agresif, ikut menginspirasi desain tersebut, begitu pula jet F-117 Stealth Fighter milik Lockheed," kata von Holzhausen.
“Sepertinya pesawat itu tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukannya, namun para insinyur cerdas berhasil menemukan jawabannya,” katanya tentang F-117.
Sebelumnya, para pemerhati keselamatan mengkhawatirkan desain Cybertruck.
Hal ini karena kendaraan berbahan baja tahan karat tersebut dibuat dengan sudut-sudut yang tajam dan kaku, sehingga bisa saja melukai pejalan kaki dan pengendara sepeda serta merusak kendaraan lain di jalan raya.
BERITA TERKAIT: