Dikutip dari Arena EV, Kamis 15 Oktober 2025, penurunan penjualan semakin terasa pada kuartal kedua dengan hanya 4.306 unit terjual. Meski kuartal ketiga sedikit membaik menjadi 5.385 unit, angkanya masih anjlok 62 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rata-rata, Tesla kini hanya menjual sekitar 59 Cybertruck per hari.
Dalam jajaran mobil listrik Tesla, Cybertruck bukan pemain utama. Model Y tetap menjadi andalan perusahaan dengan penjualan 265.068 unit sepanjang tahun ini, disusul Model 3 sebanyak 155.180 unit. Model S dan X masing-masing terjual 4.509 dan 10.306 unit. Angka-angka ini menegaskan bahwa Cybertruck masih tergolong produk niche, bukan kendaraan massal seperti yang diharapkan Tesla.
Pangsa pasar Cybertruck juga menurun, dari 1,5 persen menjadi 1,2 persen dari total kendaraan listrik. Meski terlihat kecil, penurunan ini menunjukkan kendaraan ini tidak mampu mengikuti pertumbuhan pasar EV secara keseluruhan. Desain futuristik berbahan baja tahan karat yang dulu menjadi daya tarik, kini justru dianggap terlalu ekstrem oleh sebagian calon pembeli.
Selain persaingan, faktor ekonomi turut memperburuk keadaan. Suku bunga tinggi membuat banyak orang menunda pembelian barang mahal seperti kendaraan baru. Dengan harga tinggi dan desain yang nyeleneh, Cybertruck menjadi pilihan yang sulit di tengah tekanan finansial rumah tangga.
Bagi Tesla, daya tarik utama Cybertruck dengan desain unik dan berbeda, kini menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi menarik perhatian, namun di sisi lain membuat banyak pembeli berpaling ke alternatif yang lebih praktis dan terjangkau.
BERITA TERKAIT: