Menurut informasi, teknologi ini akan memungkinkan satelit mengirimkan data ke kapal pesiar, meskipun pesawat ruang angkasa tersebut tidak berada dalam jangkauan stasiun bumi Amazon yang terhubung ke internet. Sebaliknya, laser akan meneruskan permintaan tersebut ke satelit lain yang memiliki pandangan jelas ke stasiun bumi.
Amazon mengatakan pada Kamis (14/12), bahwa kedua prototipe satelit tersebut berhasil menguji teknologi yang secara resmi disebut hubungan optik antar-satelit.
“Jika Anda ingin melayani pelanggan maritim, pelanggan udara, Anda harus bisa mendapatkan data hingga ke satelit Anda,” kata Rajeev Badyal, yang memimpin inisiatif internet-dari-luar angkasa Project Kuiper Amazon, seperti dikutip dari
Bloomberg, Jumat (15/12).
“Dan di tengah lautan, sulit bahkan tidak mungkin untuk memasang stasiun bumi," katanya.
Unit Starlink SpaceX, yang mengoperasikan konstelasi satelit terbesar di orbit rendah Bumi, telah menyertakan laser semacam itu pada model terbarunya.
Amazon berharap pada akhirnya dapat mengoperasikan konstelasi 3.236 satelit. Perusahaan berencana untuk mulai menguji jaringan dengan pelanggan sekitar paruh kedua tahun 2024.
Dalam postingan blog yang diterbitkan Kamis, Amazon mengatakan prototipenya mengirimkan data dengan kecepatan 100 gigabit per detik melalui jarak hampir 1.000 kilometer.
BERITA TERKAIT: