Berbicara di ajang Italian Tech Week di Turin, Italia, Bezos mengatakan ide ini bisa terwujud dalam 10 hingga 20 tahun ke depan. Ia menjelaskan bahwa energi matahari yang melimpah dan tersedia tanpa henti di luar angkasa bisa membuat pusat data orbital jauh lebih efisien dibandingkan yang ada di Bumi.
Menurutnya, pusat data di Bumi kini menghadapi masalah besar karena meningkatnya kebutuhan listrik dan air untuk mendinginkan server. Sementara di ruang angkasa, sumber energi matahari bisa dimanfaatkan terus-menerus tanpa gangguan cuaca.
“Klaster pelatihan raksasa ini akan lebih baik dibangun di ruang angkasa, karena di sana kita punya tenaga surya 24 jam sehari. Tidak ada awan, hujan, atau cuaca,” kata Bezos dalam percakapannya dengan Ketua Ferrari dan Stellantis, John Elkann, dikutip dari
Reuters, Sabtu, 4 Oktober 2025.
Ia menambahkan bahwa dalam beberapa dekade mendatang, biaya membangun pusat data di ruang angkasa bisa lebih murah dibandingkan di Bumi.
Bezos juga menilai bahwa langkah ini merupakan bagian dari tren yang lebih besar, yaitu pemanfaatan luar angkasa untuk meningkatkan kehidupan manusia di Bumi.
“Hal itu sudah dimulai dengan satelit cuaca dan komunikasi. Langkah berikutnya adalah pusat data, lalu bentuk manufaktur lainnya,” ujarnya.
BERITA TERKAIT: