Hal tersebut disampaikan Wang Zhiqin, pemimpin kelompok promosi 6G China sekaligus wakil direktur Akademi Teknologi Informasi dan Komunikasi China pada Rabu (6/12).
"Standar 6G diperkirakan akan ditetapkan pada tahun 2025," kata Wamg seperti dikutip dari
Xinhua, Kamis (7/12).
"Semua orang akan mulai mempertanyakan apakah peningkatan kecepatannya masih perlu ditingkatkan sejak teknologi 5G diadopsi. Namun kenyataannya, layanan 6G lebih tentang manajemen sosial, tata kelola, dan menjadi lebih cerdas," ujarnya.
Saat ini, kata Wang, BTS 5G hanya dapat mengirim dan menerima sinyal komunikasi, tetapi di era 6G, BTS akan mendukung komunikasi dan penginderaan.
"BTS dapat menggunakan gelombang radio untuk merasakan lingkungan sekitar, bentuk dan pergerakan objek, dan sebagainya, yang tidak hanya akan meningkatkan kinerja komunikasi, tetapi juga akan memperluas aplikasi komersialnya," ujarnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi China (MIIT) mengumumkan pada Selasa (5/12), bahwa China telah mengalokasikan spektrum 6GHz untuk sistem 5G dan 6G.
"Spektrum 6GHz adalah satu-satunya sumber daya berkualitas tinggi dengan bandwidth besar di pita menengah, dengan mempertimbangkan keunggulan jangkauan dan kapasitasnya," kata kementerian tersebut, seraya mencatat bahwa rentang 6GHz sangat cocok untuk penerapan sistem 5G atau 6G di masa depan.
"Pada langkah selanjutnya, kementerian akan memperkuat fondasi penerapan 6G dan memfasilitasi kolaborasi antarsektor untuk memelihara ekosistem 6G yang kuat, sekaligus mendorong perumusan standar 6G yang terpadu secara global," demikian Zhang Yunming, wakil menteri MIIT.
BERITA TERKAIT: