Para ilmuwan dari Universitas Tokyo mengaku telah berhasil mengembangkan AI yang mampu menafsirkan emosi pada ayam berdasarkan sinyal suara yang dihasilkan.
"AI mampu memecahkan kode bahasa ayam, atau setidaknya beberapa keadaan emosi mereka, seperti lapar, takut, marah, puas, gembira, dan tertekan," bunyi laporan para peneliti Tokyo, seperti dimuat
The Star pada Minggu (24/9).
Kendati demikian, penelitian tersebut masih berbentuk makalah pra-cetak yang belum melalui proses
peer-review untuk dimasukkan dalam jurnal ilmiah.
Peneliti mengandalkan pendekatan kecerdasan buatan yang disebut Deep Emotional Analysis Learning (DEAL), sebuah teknik yang memungkinkan keadaan emosi dipahami melalui suara.
"Deal berakar pada algoritma matematika yang kompleks, memungkinkan sistem untuk belajar dan beradaptasi dengan pola vokal baru dari waktu ke waktu," jelasnya.
Mereka mulai menganalisis vokalisasi sampel 80 ekor ayam, bekerja sama dengan psikolog hewan dan dokter hewan.
Setelah mengidentifikasi setiap emosi sehubungan dengan suara tertentu, para ilmuwan menggunakan data ini untuk melatih model AI mereka, kemudian melakukan rekaman baru untuk menguji keakuratan dan keandalannya.
Para ilmuwan mengklaim bahwa sistem mereka menunjukkan tingkat akurasi yang mengesankan mendekati 80 persen, menandai kemajuan signifikan dalam bidang komunikasi hewan.
BERITA TERKAIT: