Hal itu disampaikan Kapolri saat menanam jagung bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Dusun Klaras, Canden, Jetis, Bantul, Yogyakarta pada Sabtu, 15 Februari 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Gugus Tugas Polri dalam mendukung ketahanan pangan.
Penanaman jagung bersama dilaksanakan di lahan tidur yang akan diubah menjadi lahan produktif untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
"Ini merupakan kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah desa dan Bapak Gubernur Ngarso Dalem yang banyak membantu menyediakan lahan yang ada di wilayah Jogja yang menjadi bagian dari program penanaman jagung yang dilaksanakan oleh rekan-rekan di wilayah. Harapan kita, kerja keras kita semua ini betul-betul bisa menghasilkan hasil yang optimal. Kita menargetkan bahwa pada tahun 2025 tidak ada lagi impor jagung,” kata Kapolri.
Selain itu, lulusan Akpol 1991 ini menyoroti peran penting Babinsa dan Bhabinkamtibmas guna membantu petani serta memastikan penyerapan hasil panen oleh Bulog berjalan optimal.
Apalagi, Kapolri juga menyoroti perlunya peningkatan fasilitas pengeringan jagung agar kualitas hasil panen lebih baik dan dapat diserap dengan harga yang menguntungkan bagi petani.
“Kami berharap upaya ini dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mendukung pertumbuhan ekonomi desa. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendukung kebutuhan pakan ternak, sehingga harga pakan lebih terjangkau dan kualitas gizi ternak semakin baik,” jelas Kapolri.
Diharapkan, dengan adanya program ini, Indonesia dapat mewujudkan swasembada jagung dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Dalam kegiatan ini, Kapolri tampak didampingi Astamarena Kapolri Komjen Wahyu Hadiningrat, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kakorsabhara Baharkam Polri Irjen M.H. Ritonga, Kadivpropam Polri Irjen Abdul Karim, Kadivhumas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Polri Irjen dr Asep Hendradiana serta Kapolda DIY Irjen Suwondo Nainggolan.
BERITA TERKAIT: