Mantan pasukan pengibar bendera kelahiran Jayapura 22 Mei 2005 ini ingin membuktikan perempuan dari Papua mampu mengabdi kepada negeri lewat Polri.
"Saya merupakan gadis dari dua suku berbeda. Bapak saya suku di Papua, Oburauw. Ibu saya suku dari Jawa tepatnya Sunda," kata Lin, sapaan karibnya menceritakan latar keluarganya, Jumat (19/7).
Dia besar di Papua Barat, sejak kecil dia cukup rajin hingga ketika bersekolah di SMA N 2 Kaimana, dia ditunjuk menjadi pemegang baki Bendera Merah Putih di tingkat Provinsi Papua Barat pada HUT RI yang ke-77 tahun 2022.
Anak pertama dari lima bersaudara pasangan Royce Elizon Kubewa dan Ernawati Atmaja memang sudah bercita-cita menjadi polisi sejak kecil. Kemampuan akademis Dan fisik terus dia latih.
"Motivasi saya ikuti tes Akademi Kepolisian, saya punya tekad besar mengabdi kepada nusa dan bangsa dan saya pilih Polri," tegasnya.
Lin punya kemampuan bahasa Inggris yang sangat fasih. Bahkan dia juga punya prestasi bernyanyi dan memenangkan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) di daerahnya.
Dia sudah berupaya keras untuk bisa melalui segala proses seleksi Catar Akpol tahun 2024.
"Saya ingin membuktikan bahwa calon Taruni Papua juga bisa, calon Taruni Papua juga mampu, khususnya dari Kabupaten saya, Kaimana," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: