Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menerangkan, AI kini kerap digunakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebar hoax atau disinformasi di saat pemilihan digelar.
"Misal saya bicara sekarang ini, bisa saja yang tersampaikan ke publik, narasi yang berbeda lain. Itu bisa terjadi, kami coba mengantisipasi hal tersebut dengan jeli," ujar Herwyn dalam keterangan tertulis laman
bawaslu.go.id, dikutip Sabtu (8/6).
Menurutnya, semua pihak tak terkecuali Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus ikut mencegah penyebaran hoax atau disinformasi di masyarakat dengan memanfaatkan kecanggihan AI.
"Harus hati-hati memang, atas kecanggihan yang ada. Jadi jangan sampai dipergunakan secara tidak bertanggung jawab," tuturnya.
Oleh karena itu, dia memastikan Bawaslu akan berupaya untuk meningkatkan kapasitas untuk menelaah kebenaran suatu informasi baik dengan aplikasi sistem informasi itu sendiri maupun kerja sama dengan berbagai pihak.
"Maka itu kerja sama dengan stakeholder menekan persebaran isu hoax atau disinformasi melalui kanal media sosial sangat diperlukan. Sebab jika tidak dapat mengancam stabilitas kondisi politik," demikian Herwyn menutup.
BERITA TERKAIT: