Meski telah ditetapkan sebagai tersangka, polisi belum bisa melakukan penahanan terhadap Dea Aprlian (DA). Sebab tersangka masih menjalani perawatan di rumah sakit.
"Jadi akibat mengalami patah tulang di sejumlah bagian tubuhnya, dan kondisi tersangka juga saat ini masih harus dilakukan perawatan secara intensif oleh petugas medis di RS Mandaya Karawang. Sehingga, untuk sementara ini kami belum bisa menahan supir Bus Bhineka berinisial DA itu ya," kata Kapolres Karawang, AKBP Wirdhanto Hadicaksono, di Mapolres Karawang, Rabu (3/1).
Penetapan tersangka ini sebagai buntut dari kecelakaan tunggal yang dialami bus Bhineka jurusan Kebon Jeruk–Cirebon dengan nomor polisi E-7706-AA di Jalan Tol Japek KM 41,400A arah Cikampek, di malam pergantian tahun baru 2024 pada pukul 18.40 WIB, Minggu (31/12).
"Sesampainya di TKP, bus yang seketika itu melaju dengan sangat kencang dari arah Jakarta menuju ke Cikampek di lajur 2 Tol Japek ini tiba-tiba mengalami oleng ke sebelah kiri yang kemudian menabrak gadril (pembatas jalan) di pinggir jalan Tol Japek KM 41,400A arah Cikampek, hingga mengakibatkan kendaraan terbalik dengan posisi bagian depan bus yang menghadap ke arah Jakarta," tutur Wirdhanto, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (3/1).
Dalam peristiwa kecelakaan maut tersebut mengakibatkan 6 orang penumpang bus meninggal dunia. Sedangkan 17 orang lainnya mengalami luka-luka, baik luka ringan maupun luka berat.
"Untuk total korban kecelakaan bus Bhineka, ada 23 orang, termasuk supir dan kernet bus. Dengan rincian ada 6 orang penumpang di antaranya yang meninggal dunia dan 13 orang penumpang lainnya mengalami luka ringan, termasuk kernet bus. Sementara untuk korban yang luka berat, termasuk tersangka DA, jumlahnya ada 4 orang," jelasnya.
Wirdhanto menyebut bahwa korban yang mengalami luka ringan sudah kembali ke kediaman masing-masing dengan dijemput pihak keluarga. Sedangkan yang luka berat, dirujuk ke rumah sakit daerahnya masing-masing sesuai domisili korban, tapi tidak dengan tersangka DA.
"Dari enam korban yang meninggal dunia, dua orang di antaranya berjenis kelamin perempuan dan empat lainnya pria. Semua korban meninggal dunia sudah berhasil teridentifikasi dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dikebumikan di tempat asalnya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: