Dalam sebuah video viral di media sosial, aliran deras air yang berwarna merah tersebut terlihat mengalir menuruni bukit dan melintasi kota yang berpenduduk 2000 orang.
Menurut laporan yang dimuat
NPR, Rabu (13/9), anggur merah yang tumpah itu berasal dari dua tangki milik Pabrik Penyulingan Destilaria Levira yang meledak pada Minggu (10/9).
Jutaan liter wine yang tumpah dari pabrik penyulingan itu disebut cukup untuk memenuhi kolam renang seukuran Olimpiade.
Atas insiden tersebut, perusahaan segera mengeluarkan permintaan maaf kepada warga setempat dan berjanji akan bertanggung jawab atas seluruh biaya perbaikan di kota kecil itu.
“Kami sangat menyesali insiden tersebut, dan berjanji untuk menanggung biaya pembersihan,” bunyi pernyataan dari perusahaan tersebut.
Tidak ada korban yang terluka dari semburan anggur tersebut, namun dilaporkan aliran wine itu telah membanjiri setidaknya satu ruang bawah tanah.
Pejabat setempat kini tengah berupaya memperbaiki kerusakan yang terjadi, dan juga mencegah cairan beralkohol memengaruhi pertanian, kebun anggur, dan persediaan air setempat.
Belum diketahui apa yang menjadi penyebab dari meledaknya tangki amer tersebut. Pihak perusahaan kini sedang menyelidiki insiden itu.
Portugal yang memiliki tingkat konsumsi anggur per kapita tertinggi di dunia, baru-baru ini tengah menghadapi masa-masa sulit bagi produsen anggurnya.
Pada Juni lalu, Komisi Eropa mengakui ada kelebihan pasokan dari produsen anggur akibat inflasi dan tekanan lainnya pada musim panas ini.
“Sektor anggur terpukul oleh berkurangnya konsumsi karena inflasi harga makanan dan minuman saat ini, yang terkait dengan panen yang baik pada 2022 dan konsekuensi dari kesulitan pasar selama pandemi telah menyebabkan penumpukan stok,” kata komisi tersebut.
Konsumsi anggur Portugal diketahui terjun bebas sekitar 34 persen, yang membuat negara itu dan negara-negara Eropa lainnya berniat untuk mengubah kelebihan pasokan anggur menjadi alkohol sebelum sebelum panen tahun ini.
BERITA TERKAIT: