Pengamat politik dari Political Statistics (Polstat), Apna Permana memandang, duet Ganjar-Erick hanya menjadi wacana PAN, yang mungkin diusulkan di musyawarah KIB bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Menurut Apna, duet Ganjar-Erick akan sulit untuk mendapat restu dari Golkar yang berpegang pada hasil munas bahwa calon presiden yang diusung adalah Airlangga Hartarto.
"Ganjar-Erick sulit untuk mendapatkan restu dari partai-partai besar seperti Golkar dan PPP. Terlebih, Partai Golkar sudah memutuskan capres mereka Airlangga Hartarto," kata Apna kepada wartawan, Senin (27/2).
Apna meyakini, Golkar tak akan mudah mengganti nama kandidat yang akan mereka usung di Pilpres 2024.
"Sebab, keputusan pengusungan Airlangga sudah disetujui melalui musyawarah nasional (Munas) partai. Hal itu juga bakal berlaku di internal PPP," katanya.
Dalam pidatonya di Rakornas PAN di Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (26/2), Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas menyatakan dukungannya terhadap Erick Thohir dan Ganjar Pranowo di hadapan Presiden Joko Widodo.
Akan tetapi, keputusan PAN juga bakal mengikuti panglima tertinggi (Pati). Pati yang dimaksud Zulhas yakni Presiden Jokowi.
"Ini ada Pak Ganjar, ada Pak Erick, sepertinya harmonis ini Pak, tapi jangan lupa sebagai panglima perang kita tunduk kepada Pak Presiden," kata Zulhas.
BERITA TERKAIT: