Penilaian tersebut disampaikan Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, melalui akun Twitternya, Kamis (8/12).
Anthony menuturkan, penjelasan pemerintah terkait lelang Kepulauan Widi yang disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian tidak sesuai ilmu ekonomi.
Pasalnya, Tito menyatakan bahwa lelang Kepulauan Widi yang beredar di situs luar negeri adalah untuk mendatangkan investor.
Sementara menurut Anthony teori ekonomi perihal mekanisme menarik investor tidaklah demikian.
"Kalau namanya lelang berarti menjual. Kalau mau menarik investor namanya penyertaan modal," ujar Anthony dalam cuitannya.
Bahkan, dia menerangkan bahwa bukan satu hal yang tepat jika situs lelang dijadikan instrumen untuk menarik investor untuk menanamkan modalnya.
"Wadahnya (menarik investor) bukan di rumah lelang, tetapi di bursa, atau melalui perusahaan sekuritas," urainya.
Maka dari itu, Anthony menyimpulkan pernyataan Tito tidak memberikan penjelasan yang bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.
"Jangan mengajari rakyat konsep yang salah, nanti rakyat bisa semakin bodoh," demikian Anthony menutup.
BERITA TERKAIT: