Tercatat ada empat kabupaten yang dilanda banjir, dengan 861 kepala keluarga atau 2.648 jiwa terdampak, serta sekitar 861 rumah warga terendam. Ketinggian air dilaporkan mencapai 20-50 sentimeter.
“Sebaiknya seluruh pemimpin daerah fokus pada wilayah masing-masing. Serahkan penanganan bencana di Sumatera kepada pemerintah pusat dan daerah terkait," kata Ketua Forum Silaturahmi Alumni UI (Forsa UI) Alip Purnomo melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 6 Desember 2025.
Menurut Alip, negara telah memiliki mekanisme dan tim yang siap menanggung tanggung jawab tersebut. Publik juga akan turut membantu melalui jalur yang sesuai.
Alumni Antropologi UI ini menambahkan, kehadiran pemimpin daerah lain di sana justru bisa berbahaya.
"Ingat, itu wilayah bencana, bukan tempat pariwisata. Apalagi di bulan Desember, ketika menurut perkiraan iklim di berbagai wilayah Indonesia sedang tidak bersahabat," kata Alip.
Menurut Alip, seluruh dukungan kemanusiaan sebaiknya disalurkan melalui lembaga yang kompeten dan berwenang agar dapat ditindaklanjuti secara efektif.
Alip menekankan bahwa ketidakhadiran Dedi Mulyadi di daerahnya ketika bencana datang dapat merusak kredibilitas, integritas, dan tanggung jawab moralnya sebagai pejabat negara.
"Ini bahkan memperkuat stigma publik bahwa Dedi Mulyadi lebih mengutamakan algoritma media sosial ketimbang mandat gubernurnya," pungkas Alip.
BERITA TERKAIT: