Tetapi di balik keputusan tersebut, bisnis-bisnis dan lembaga pemerintah di Jepang dibuat panik karena telah banyak dari mereka menggunakan IE untuk membangun sistem internal.
Sebuah survei yang dirilis pada Maret lalu menunjukkan 49 persen perusahaan di Jepang masih menggunakan IE, sehingga negara tersebut menjadi yang paling terdampak.
Banyak dari mereka menggunakan IE untuk manajemen internal, pertukaran data, dan sistem akuntansi.
Sejak Microsoft mengumumkan rencana untuk menutup IE setahun yang lalu, perusahaan-perusahaan itu seharusnya mengalihkan operasi ke perangkat lunak yang berbeda. Tetapi menurut
Nikkei, banyak perusahaan menunda untuk mengalihkannya.
IE pernah menjadi browser dominan di dunia. Tetapi kemunculan browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox membuat IE tenggelam.
Penerus Microsoft untuk IE, yang disebut Edge, adalah browser yang dibangun di atas platform dasar yang sama dengan Chrome, yang disebut Chromium.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: