Proyek negara dipatok dengan pagu Rp 90 miliar diketahui dimenangkan PT AAS dengan harga Rp 84 miliar. Dikutip dari LPSE, ada sejumlah peserta lelang yang justru jauh lebih rendah senilai Rp 64 miliar
Menyoroti dugaan kecurangan yang terjadi, Koalisi Aksi Mahasiswa Pemeberantas Korupsi (KAMPAK) melakukan unjuk rasa di depan gedung KPK. Dalam tuntutannya, puluhan demonstran menginginkan KPK segera mencegah rencana korupsi tersebut.
“Pembangunan pelabuhan Tanjung api-api ini proyek multiyears Kemenhub. KPK harus segera menangkap mafia tender yang ada di Kementrian Perhubungan,†ujar Kordinator demonstran, Martin dalam orasinya, Jumat (30/10).
Martin mengungkapkan lagi, pihaknya menemukan adanya permainan tender proyek yang diduga dimainkan oleh pihak dari Kementerian Perhubungan, berupa tender proyek yang dimenangkan justru lebih tinggi dari harga sebenarnya, yakni ada selisih hampir Rp 20 miliar.
Martin mendukung KPK di bawah kepimpinan Firli agar segera turun tangan dan segera menghentikan rencana korupsi yang akan dilakukan.
Pelabuhan Tanjung api-api seperti diketahui semulanya direncanakan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) namun telah dicabaut oleh Dewan Nasional KEK.
Pelabuhan internasional yang menghubungkan provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung dalam tanggung jawab pengelolaan Balai Pengelolaan Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VII.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.