Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Netty Aher Dorong Kepolisian Luwu Timur Buka Kembali Kasus Kejahatan Seksual Secara Transparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 10 Oktober 2021, 11:24 WIB
Netty Aher Dorong Kepolisian Luwu Timur Buka Kembali Kasus Kejahatan Seksual Secara Transparan
Anggota DPR RI Netty Prasetiyani Aher/Net
rmol news logo Tagar #PercumaLaporPolisi ramai di sosial media dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Tagar ini muncul lantaran adanya kasus pemerkosaan anak di bawah umur oleh ayah kandungnya sendiri di Luwu Timur yang dihentikan kasusnya oleh aparat kepolisian.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Anggota DPR RI Netty Prasetiyani Aher mendesak aparat kepolisian kembali membuka penyelidikan kasus tersebut.

"Saya mendorong pihak kepolisian Luwu Timur  agar membuka kembali penyelidikan terhadap kasus kejahatan seksual ini secara transparan. Apalagi  korbannya anak-anak  dan terduga pelaku adalah orang yang seharusnya memberikan perlindungan dan rasa aman pada keluarga," kata Netty dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/10).

Menurutnya, trending-nya tagar tersebut menjadi bukti tercederainya kepercayaan rakyat terhadap lembaga kepolisian.

"Lanjutkan penyelidikan, jangan sampai mencederai rasa kepercayaan rakyat pada lembaga kepolisian,” imbuhnya.

Mengutip laporan investigasi yang dilakukan oleh media, lanjut Netty, penanganan kasus tersebut menyisakan banyak pertanyaan. Pasalnya, terdapat kejanggalan dari segi proses penanganan hukum lantaran tidak ada pendampingan baik antara korban maupun saksi.

"Misalnya, dalam prosesnya kurang melibatkan secara penuh kuasa hukum, orang tua, dan pendamping sosial korban. Fasilitas rumah aman, konseling, dan dukungan fasilitas lainnya kurang memadai,” katanya.

Oleh sebab itu, Netty meminta agar kasus ini tidak simpang siur, pihak aparat harus tegas dan berpihak pada korban yang memiliki hubungan personal dengan pelaku. 

"Beri dukungan pada ibu korban yang berani  melaporkan kasus ini, jangan malah diviktimisasi sebagai Ibu yang memiliki gangguan kejiwaan," katanya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA