Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

BEM Nusantara: Wujud Polri Presisi Sudah Terlihat Di 100 Hari Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 11 Mei 2021, 02:15 WIB
BEM Nusantara: Wujud Polri Presisi Sudah Terlihat Di 100 Hari Kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Net
rmol news logo Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah memimpin Kapolri selama 100 hari sejak 27 Januari dilantik Presiden Joko Widodo.

Sejumlah program 100 hari kerja Kapolri telah berjalan, dengan tujuan mengubah Korps Bhayangkara menjadi Polri yang Presisi atau Pemolisian prediktif, responsibilitas, transparansi, dan berkeadilan.

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Nusantara turut mengapresiasi kinerja dari Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut.

Ketua BEM Nusantara, Dimas Prayoga menuturkan, kepemimpinan Jendral Listyo Sigit Prabowo telah terlihat saat dirinya menyampiakan prinsip Polri di bawah kepemimpinan barunya. Yaitu, menjadi lebih transparan dan berkeadilan.

“Intergritas Kapolri sudah mulai terlihat pada saat fit and proper test, Pak Sigit berani membuat komitmen agar hukum tidak tajam ke bawah tapi tumpul ke atas, tetapi memastikan bahwa penindakkan hukum memiliki spirit transparansi berkeadilan,” ujar Dimas dalam keterangannya, Senin (10/5).

Menurutnya, Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga membuat terobosan yang maksimal dan lebih baik dalam hal pelayanan publik. Hal itu terlihat dari programnya yang mengedepankan digitalisasi dalam melayani masyarakat, sehingga menjadi lebih mudah dan efektif.

“Pertama, adanya aplikasi E-Dumas (Elektonik Pengaduan Masyarakat) yang membuka pintu bagi masyarakat untuk melaporkan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan anggota Polri," beber Dimas.

"Yang kedua adanya aplikasi untuk memperpanjang SIM, ini sangat membantu dan sangat adaptif terhadap situasi sekarang yang masih dalam suasana pandemi Covid-19," sambungnya.

Adapun program yang ketiga, Dimas melihat pemberlakuan E-TLE (Electronic Traffic Law Enforcement) di beberapa provinsi, untuk meminimalisir pungli di jalan, dan menerapkan tilang secara online supaya transparan dan akuntabel, adalah transformasi Polri yang bisa dinilai baik.

Penguasaan teknologi seperti itu, kata Dimas, menjadi nilai lebih dari Jendral Listyo Sigit Prabowo yang sangat diapresiasi oleh mahasiswa di BEM Nusantara.

“Implementasi program Polri Presisi dalam 100 hari kerja, saya rasa sangat nyata dampaknya dirasakan oleh masyarakat, dan ini dapat kembali memupuk harapan dan kepercayaan publik terhadap institusi Polri,” jelasnya.

Namun, Dimas menyoroti hal-hal yang dianggap masih perlu diperbaiki di bawah arahan Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Salah satunya adalah masih adanya tindakan represif aparat di lapangan dalam beberapa aksi demonstrasi.

“Adapun hal yang masih harus dievaluasi oleh Kapolri hari ini adalah mengenai masih adanya tindakan-tindakan represifitas aparat kepolisian pada beberapa kali aksi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat maupun mahasiswa," papar Dimas.

"Seperti yang baru saja terjadi dalam kasus Wadas dan aksi demonstrasi yang terjadi pada saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan kemarin,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA