Jokowi berangkat dari walikota Solo, selanjutnya mancalonkan diri di Pilkada DKI Jakarta, lalu bertarung pada ajang pemilihan presiden.
"Gibran penerus Jokowi dapat diprediksi ikut bertarung untuk DKI satu," kata pengamat politik M. Rizal Fadillah kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (77/1).
Tapi langkah Gibran diyakini tidak akan semulus ayahnya Jokowi.
Selain belum terbukti di Solo, kalau Pilkada DKI Jakarta 2022 jadi digelar, Gibran akan berhadapan dengan petahana Gubernur Anies Baswedan yang memiliki elektabilitas mentereng.
Ditambah, lebih setengah publik tidak puas terhadap kinerja Jokowi di setahun kepemimpinan keduanya. Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas merilis survei dengan hasil lebih banyak responden (52,5 persen) yang tidak puas terhadap kinerja Jokowi-Maruf.
Menurut Rizal Fadillah, pilkada lalu saat Jokowi maju, dengan Gibran nanti, tidak sama.
"'Martabak' lebih lembek daripada 'mebel'. Tentu faktor situasi perkembangan politik berbeda dahulu dan sekarang. Tampaknya, Gibran jika berhadapan dengan Anies akan kalah," pungkasnya.
Soal martabak dan mebel, sebelum terjun ke politik, Jokowi adalah pengusaha mebel, sementara sang anak Gibran adalah pengusaha kluner martabak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: