Kabaharkam Bantu Pengobatan Dan Semangati Anak Penderita Kanker Tulang Di Deliserdang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/agus-dwi-1'>AGUS DWI</a>
LAPORAN: AGUS DWI
  • Minggu, 06 September 2020, 04:58 WIB
Kabaharkam Bantu Pengobatan Dan Semangati Anak Penderita Kanker Tulang Di Deliserdang
Relawan Kamtibmas binaan Baharkam Polri saat mengunjugi Cika, anak yang divonis menderita kanker tulang/RMOLSumut
rmol news logo Sungguh malang nasib Jessiyca. Di usianya yang baru 8 tahun, dia sudah harus menjalani hidup dengan berat.

Warga Dusun VII, Desa Manunggal, Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara ini didiagnosis menderita kanker tulang. Kondisi Jessiyca pun menyita perhatian Kabaharkam Polri, Komjen Agus Andrianto.

Mantan Kapolda Sumut ini langsung berinisiatif membawa Jessiyca untuk mendapatkan perawatan medis guna menyembuhkan kanker yang menggerogoti kakinya.

Lewat video call, ia menyemangati bocah kelas 3 SD di PAB 29 Pasar 10 tersebut agar tidak takut untuk dibawa ke rumah sakit.

“Jangan takut. Nanti diperiksa dulu ya. Biar dirawat sama dokternya,” kata Agus dalam perbincangan tersebut, seperti dilansir Kantor Berita RMOLSumut.

Jessyca, bocah penderita kanker tulang di kaki kirinya ini merupakan anak dari pasangan Jimmi dan Uca Sisika Mutia (33) yang tinggal di Dusun VII, Desa Manunggal, Labuhan Deli, Kabupaten Deliserdang.

Jessiyca yang akrab disapa Cika kini hanya bisa beraktivitas di atas tempat tidur di ruang tamu rumah tersebut. Setiap harinya, Cika hanya ditemani oleh adiknya yang bernama Jessen dan ibunya.

Menurut Uca, ayah Cika sudah tidak kembali ke rumah dan meninggalkan mereka sejak dua bulan yang lalu.

“Jimmi sempat gadaikan motor orang dan stres melihat kondisi Cika yang tidak kunjung membaik,” ceritanya.

Uca melanjutkan, awal Cika menderita kanker tulang adalah saat Cika menginjak bunga buangan sial orang. Habis itu kakinya membengkak kecil dan timbul bisul. Karena ekonomi yang tidak mencukupi, pengobatan pun dilakukan dengan cara tradisional.

Namun bukannya membaik, kaki Cika malah semakin parah. Sang Ibu pun berinisiatif membawa Cika ke RSUP Adam Malik Medan, dengan bantuan biaya dari saudara dan tetangga. Dokter memvonis amputasi sehingga membuat Cika ketakutan, di samping karena biaya yang tidak mencukupi.

“Dan biaya operasi juga mahal, saya tidak ada uang. Rumah saja ngontrak 400 ribu sebulan saya kesulitan untuk membayarnya. Dan akhirnya pulang ke rumah,” ucap Uca.

Berkat bantuan dari Komjen Agus, Uca berharap anaknya akan bisa kembali sehat.

“Saya ucapkan terima kasih pak. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik buat bapak dan keluarga,” doa Uca.

Agus awalnya mendapatkan informasi dari warga di media sosial dan setelah itu melalui Relawan Kamtibmas binaan Baharkam Polri, Irwansyah Putra Nasution alias Ibey, yang didampingi Wakil Ketua KNPI Sumut Bidang Kemaritiman, Rizaldi Sikumbang, mengunjungi rumah Cika.

Bantuan berupa sembako dan sejumlah uang diberikan untuk memenuhi kebutuhan keseharian keluarga Cika. Setelah itu, menyarankan agar pengobatan Cika dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

“Saya hanya menyampaikan pesan dari Pak Agus, agar keluarga bersedia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Semua biaya sudah ditanggung Pak Agus,” tutup Ibey. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA