Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yagan, Pejuang Legenda Aborigin Yang Sisa Tengkoraknya Dimakamkan Setelah 177 Tahun Kematiannya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 11 Juli 2020, 05:57 WIB
Yagan, Pejuang Legenda Aborigin Yang Sisa Tengkoraknya Dimakamkan Setelah 177 Tahun Kematiannya
Lukisan yang memperkirakan sosok Yagan, tidak diketahui siapa pembuat lukisan bersejarah ini/Net
rmol news logo Pejuang Aborigin ini dikenal sebagai tokoh masyarakat yang berani membela tanah airnya dari pendudukan Inggris. Kematiannya pada 11 Juli 1833 begitu tragis, kepalanya dipenggal dan dikirim ke Inggris untuk dipajang di museum. Setelah 177 tahun kematiannya, akhirnya sisa-sisa tenggoraknya dikuburkan di Australia

Legenda rakyat Aborigin ini diperkirakan lahir pada sekitar 1795,  putra dari tetua Aborigin Midgeroroo yang dihormati di Nyoongah. Ia adalah seorang pemimpin dari suku Noongar yang memainkan peranan penting pada masa perlawanan penduduk pribumi Australia terhadap pemukiman dan pendudukan Inggris di Perth, Australia Barat.

Pada 1830, terjadi kesalahpahaman dan ketegangan yang muncul antara orang-orang Nyoongah dan pendatang yang mulai menguasai tanah-tanah mereka. Disusul penembakan  dan kematian seorang anak lelaki Aborigin muda yang telah memasuki sebuah wisma dekat Melville menyebabkan keretakan. Di bawah hukum Aborigin, kematian bocah itu harus dibalas.

Bersama keluarga dan teman-temannya, Yagan  melakukan pembalasan. Mereka memasuki wisma dan menusuk seorang pelayan yang telah bekerja di dalam wisma itu.

Namun, Yagan dan dua temannya tertangkap dan dijatuhi hukuman yang tidak terbatas di Pulau Carnac.
 
Setelah beberapa tahun, Yagan berhasil kabur dari penjara. Berbulan-bulan ia sembunyi menghindari dari penangkapan kembali. Ia pun menjadi buron pemerintah Inggris.

Tak mau terus-terusan bersembunyi, Yagan memimpin penyerangan terhadap penduduk kulit putih di Australia Barat. Perlakuan mereka yang semakin semena-mena terhadap pribumi membuatnya Yagan marah. Bersama suku Noongar lainnya ia melancarkan serangan perlawanan terhadap Inggris untuk mengklaim tanah mereka.

Ia juga yang memimpin sejumlah perampokan di kawasan pedesaan termasuk memanah sejumlah para pendatang berkulit putih itu hingga tewas.

Aksinya dianggap membahayakan sehingga pihak pemerintah menawarkan hadiah uang bagi yang bisa menangkap Yagan, baik dalam keadaan hidup maupun mati.

Pada 11 Juli 1833, Yagan berhasil ditembak mati oleh orang yang dikenalnya, yang tertarik kepada hadiah itu. Hadiah seberat 30 pound diletakkan di kepalanya setelah Yagan tewas.

Kepala Yagan lalu dibelah dan bagian belakangnya dikuliti atas permintaan warga sukunya sebagai simbol.

Kepalanya kemudian dikapalkan ke Inggris untuk menjadi bahan studi dan disimpan di Liverpool.

Pada tahun 1894 kepalanya diteruskan ke Museum Kota Liverpool, di mana ia dipamerkan sampai 1964, dikutip dari laman Monumen Australia. Sementara tubuhnya dikubur di pemakaman Everton dalam keadaan telah hancur.

Selama bertahun-tahun suku Noongar meminta pengembalian kepala tersebut, untuk sebab keagamaan dan karena status Yagan yang penting dalam kebudayaan Noongar. Warga sukunya juga berjuang selama beberapa dekade untuk menemukan kembali kerangkanya.

Pada tahun 1993 akhirnya letak kuburannya ditemukan. Empat tahun kemudian, 1997, kepala Yagan dikeluarkan dan dikembalikan ke Australia.
Juru bicara Noongar, Richard Wilkes, pergi ke Inggris untuk mengambil tengkorak tersebut.

Sejak itu warga Perth berdebat mengenai cara terbaik untuk memperlakukan kepala Yagan dengan hormat. Sampai akhirnya diputuskan, tengkorak dan kepala Yagan dikubur dalam suatu upacara tradisional di Australia Barat, pada 11 Juli 2010.  Setelah 177 tahun setelah kematiannya.

Sebuah taman monumen dibangun untuk penghomatan sang legendaris di luar Kota Perth. "Kami semua bangga atas Yagan, yang dimakamkan dengan penuh hidmat," kata Wilkes kepada BBC Australia.

Pihak berwenang Australia Barat mengatakan pemakaman itu dirampungkan setelah masa kampanye yang panjang oleh warga Noongar untuk menemukan kembali kerangka kepala sang pesohor Yagan bersama tubuhnya.

"Kita hendaknya mengakui kesalahan historis dan secara bijak menengok ke belakang untuk memperoleh pengertian yang lebih baik dan memberi penghormatan terhadap Yagan, pesohor dan pahlawan itu," kata Departemen Urusan Pribumi Australia Barat sesaat setelah pemakamannya.

Selain Yagan, pejuang Aborigin lainnya juga masih dalam pencarian tengkoraknya adalah Pemulwuy. Pesohor Aborigin ini ditembak dan dipenggal lehernya dalam satu serangan pada 1800-an, ketika leluhur Pangerang William, Raja George III bertakhta. Hingga kini, tempat tersimpannya tengkorak mendiang Pemulwuy belum diketahui. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA