Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kelirumologi Columbus

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Selasa, 07 Juli 2020, 14:26 WIB
Kelirumologi Columbus
Ilustrasi Christopher Columbus/Istimewa
COLUMBUS Day merupakan hari raya tidak resmi Amerika Serikat yang mulai dirayakan oleh kelompok nonpribumi AS yang menganggap Christopher Columbus berjasa menemukan benua Amerika. Columbus Day dirayakan sejak abad XVIII, namun baru resmi menjadi hari libur federal sejak 1937. Columbus Day sempat menjadi judul film yang dibintangi Val Kilmer dan disutradarai Charles Burmeister.

Kontroversi

Columbus Day merupakan satu dari dua hari raya AS yang menggunakan nama tokoh. Yang satu lagi adalah Martin Luther King. Sampai saat naskah ini ditulis, di Amerika Serikat belum ada Washington Day atau Obama Day, apalagi Trump Day.

Perayaan Columbus Day kini merupakan kontroversi. Di satu sisi Columbus Day dianggap sebagai perayaan jasa Columbus “menemukan” benua Amerika dan warisan kebudayaan Italia-Amerika.

Namun di sisi lain dianggap sebagai peringatan dosa Columbus menjarah benua Amerika serta memelopori perbudakan kaum Afrika-Amerika di benua Amerika maupun pembantaian terhadap masyarakat pribumi Amerika yang disebut Indian oleh Columbus yang keliru menduga dirinya mendarat di India.

Maka sebagai luapan amarah warga akibat kebiadaban polisi AS membinasakan George Floyd, monumen patung Columbus di Baltimore dirobohkan lalu dibuang ke laut oleh para demonstran.

Kelirumologi

Berdasar penelitian Pusat Studi Kelirumologi, dapat disimpulkan Christopher Columbus merupakan tokoh paling sering membuat kekeliruan sekaligus keliru ditafsirkan.

Meski mengemban tugas langsung dari Ratu Spanyol untuk memimpin armada kerajaan Spanyol menjelajah ke arah Barat, Columbus sebenarnya bukan warga Spanyol, namun  Italia yang bernama asli Cristobal Colon.

Christopher Columbus juga bukan yang pertama “menemukan” benua Amerika. Jauh sebelum Columbus, orang China, Irlandia, dan Viking sudah sempat berkeliaran di sana.

Suku Indian Amerika juga berasal dari daratan Asia Timur-Laut yang merambah masuk ke daratan Amerika melalui jalur utara, yang dahulu masih menjadi satu dengan Asia.

Hanya saja para pendahulu Columbus kalah promosi, akibat kurang public relations dan pemberitaan formal maupun informal, hingga riwayat penjelajahan mereka tertutup gemerlap popularitas Columbus.

Di Amerika Serikat Columbus dielu-elu sebagai pahlawan, padahal pelaut obsesif ini sendiri belum pernah menginjak bumi daratan wilayah Amerika Serikat masa kini. Pada 12 Oktober 1492 Columbus sekadar mendarat di pulau Guanahani yang disebutnya sebagai San Salvador kemudian menyusul Kuba dan Haiti.

Dalam tiga perjalanan menyusul, Columbus juga cuma menelusuri kepulauan Bahama, Puerto Rico, Jamaika, Trinidad, bagian Timur-Laut kawasan Amerika Selatan sampai paling-paling sisi Karibia tanah-genting Panama, tanpa sempat merambah daratan yang kini termasuk teritorial Amerika Serikat.

Telur

Kisah telur Columbus demi membuktikan dunia bundar juga sekadar dongeng yang keliru maka menyesatkan. Tidak benar kisah tentang rencana Columbus berlayar ke arah Barat ditertawakan khalayak ramai, akibat semua masih yakin bahwa bentuk dunia ini datar.

Pada akhir abad XV itu sebenarnya sudah tidak ada lagi anggapan keliru seperti itu. Semua sudah tahu bahwa dunia bundar, justru Columbus sendiri yang keliru mengenai luas bundaran dunia ini.

Columbus mengira ukuran bola dunia ini sekadar kecil saja, hingga apabila berlayar ke arah Barat dia akan berhasil mencapai Cathay (Cina) atau India. Tanpa sadar bahwa di bagian Barat Eropa ternyata masih ada benua bukan Asia.

India

Maka ketika mendarat di pulau Guanahani, Columbus langsung memproklamirkan dirinya sudah tiba di Asia. Ketika menelusuri gugusan-pulau di kawasan Karibia dia berkhayal berada di kawasan India.

Dapat dimengerti jika penduduk asli setempat itu juga disebutnya sebagai Indian  (kekeliruan sebutan yang sampai kini masih dipertahankan). Sampai saat akhir hayatnya pada 1506, Columbus masih tetap bersikeras menganggap dirinya sudah berhasil menemukan kawasan Asia lewat jalur Barat.

Kini kita semua tahu bahwa Columbus keliru ! Namun andaikata Columbus tidak keliru, profil peradaban planet bumi tentu beda ketimbang apa yang terjadi di masakini. Terlepas dari menjadi lebih baik atau lebih buruk yang tergantung dari sisi mana dan siapa yang menafsirkan, namun dapat dipastikan pasti beda !  

Kenangan

Maka kekeliruan Christopher Columbus masih dikenang sebagai mahakarya eksplorasi yang membentuk peradaban dan kebudayaan umat manusia dengan rasa terima kasih dan hormat ! Kecuali oleh masyarakat pribumi Amerika -- yang nyaris punah akibat angkara-murka para pendatang dari Eropa -- yang memang berhak mencaci-maki Columbus sebagai biang-keladi malapetaka pembantaian nenek-moyang mereka !

Kekeliruan yang dibuat oleh Columbus sendiri, maupun tafsir atas karsa dan karya Columbus merupakan tambahan satu bukti lagi betapa apa yang disebut sebagai sejarah dapat mendistorsi kebenaran dan secara psiko-sosial ampuh membentuk maupun menyesatkan persepsi peradaban di planet bumi. rmol news logo article

Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi.

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA