Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

James Smithson, Ilmuwan Inggris Yang Mendendam Kepada Negaranya Dan Melimpahkan Seluruh Warisannya Untuk Penelitian Amerika Serikat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 27 Juni 2020, 06:01 WIB
James Smithson, Ilmuwan Inggris Yang Mendendam Kepada Negaranya Dan Melimpahkan Seluruh Warisannya Untuk Penelitian Amerika Serikat
Smithsonian Institution adalah lembaga pendidikan dan riset, Gedung yang didirikan pada 1846. Saat ini menampung kantor administrasi Lembaga dan Pusat Informasi Smithsonian/Net
rmol news logo Ilmuwan terkemuka Inggris James Smithson belum pernah mengunjungi Amerika. Namun, saat ia wafat pada 27 Juni 1829, ia memilih meninggalkan warisan yang begitu besar untuk mendanai pendirian Smithsonian Institution di Washington, Amerika Serikat.
 
Smithson menyimpan luka yang amat dalam atas penolakan masyarakat Inggris saat ia kecil karena terlahir dari pasangan yang tidak menikah. Cercaan kerap ia dapatkan walau hidupnya kaya raya.

Smithson lahir di Prancis pada 1765 dengan nama asli James Smith.  Ayahnya adalah Hugh Smithson Percy, Bangsawan (Duke) dari Northumberland dan ibunya adalah Elizabeth Keate Macie, seorang perempuan keturunan langsung dari Henri VII. Tidak ada detail kisah mengapa pasangan itu tidak menikah.

Dikisahkan ibunya kembali ke negara asalnya Inggris dan dan berjuang agar anaknya bisa diakui secara legal di negara itu. Namun, dugaannya keliru. Walau ia adalah turunan raja, keadaan hukum di Inggris pada abad ke-18 membuatnya gagal mengurus surat-surat pengakuan legalitas untuk anaknya itu.

James Smith, yang pada usia 22 tahun akhirnya mengganti nama menjadi Smithson, tetap dianggap sebagai anak yang lahir diluar nikah, sehingga hak-hak dasarnya dibatasi dalam setiap kesempatan, termasuk tidak bisa memiliki waridan dari ayahnya dan tidak boleh menyandang gelar ayah kandungnya, seorang Bangsawan Pertama Kota Northumberland.

Ibunya yang kaya raya dengan sepenuh hati merawatnya dan menyekolahkan hingga ia lulus dari Universitas Pembroke.

Smithson mulai diakui sebagai ilmuwan sejak usia 22 tahun. Di umur tersebut, ia menerbitkan berbagai makalah mengenai geologi, komposisi mineral, dan kimia. Ia disebut sebagai ahli kimia dan mineralogi terbaik di kelasnya.

Atas rekomendasi Fisikawan Inggris terkemuka, Henry Cavendish, Smithson  kemudian diterima di Royal Society, dikutip dari, dikutip dari Britannica.

Pada 1802, ia juga membuat penelitian ilmiah yang populer dengan membuktikan bahwa karbonat seng merupakan mineral karbonat sebenarnya. (Kelak salah satu dari karbonat seng itu kemudian dinamakan dengan Smithsonite, sebagai bentuk penghormatan bagi Smithson).

Banyak eksperimen canggih yang dipublikasikan yang semestinya menjadikannya sebagai seorang ilmuwan yang disegani. Sayangnya, lagi-lagi ia terbentur dengan status kelahirannya. Smithson  justru ditolak mendapatkan gelar kehormatan.

"Dari pihak ayah saya, saya adalah seorang Northumberland. Dari pihak ibu saya, saya adalah keturunan raja. Tetapi semua itu tidak bisa membantu saya,” keluhnya suatu kali.

Smithson tertekan. Dia bersumpah akan terus menekuni berbagai penelitian dan tidak akan pernah menikah, sebab ia tidak ingin mewariskan stigma buruk itu kepada ke anak-anaknya.

Smithson menjadi sangat kaya. Hasil warisan dari ibunya serta perjuangannya sebagai ilmuwan Inggris. Namun, karena ia tidak menikah ia tidak tahu kemana harus mewariskan hartanya. Mulanya ia akan memberikan warisan itu kepada keponakannya. Namun, entah bagaimana kemudian ia mengubahnya. Ketika ia menderita sakit yang cukup lama, sebelum ia meninggal ia menulis surat wasiat.

Dalam wasiatnya, ia membalas dendamnya kepada negara Inggris yang tidak pernah mengakui kelahirannya, dengan menyumbangkan semua hartanya untuk penelitian keilmuwan di Amerika Serikat, bukan untuk penelitian di Inggris.

Smithson Jim belum pernah sekalipun mengunjungi Amerika Serikat. Namun, ia mengikhlaskan kekayaannya berupa 105 karung berisikan 104,960 koin emas Inggris (1 koin = 1 poundsterling ketika tahun itu), kepada Amerika Serikat.  

Dalam wasiatnya dia menetapkan semua kekayaannya itu digunakan untuk fondasi sebuah lembaga yang akan meningkatkan dan menyebarkan pengetahuan serta yang akan mengabadikan nama keluarga aslinya, yang telah ditolak pada saat Ia lahir.

James Smithson telah memberi hadiah besar untuk AS, sebuah pusat penyimpanan dan pencapaian-pencapaian AS yang paling tinggi dalam bidang budaya dan prestasi ilmiah, Smithsonian Institution.

AS kemudian secara resmi menerima warisan Smithson. Sebagai bentuk apresiasi dari negara itu, Presiden Andrew Jackson mengutus diplomat Richard Rush ke Inggris untuk memberikan hadiah. Di antaranya berupa emas yang setara dengan koleksi mineral miliknya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA