Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, awal mula didirikan Lewu Isen Mulang itu karena virus corona dipandang sebagai suatu ancaman yang sangat merugikan.
"Upaya-upaya telah dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, namun langkah-langkah tersebut belum dapat terlihat pengaruhnya terhadap penurunan penyebaran," kata Dedi dalam keterangannya, Senin (15/6).
Dedi menjelaskan, isen mulang mengandung makna ketangguhan dan keuletan masyarakat suku Dayak dalam menghadapi tantangan dinamika pembangunan.
Oleh karena itu, ia optimis dengan didirikannya lewu isen mulang bisa menimbulkan kembali semangat masyarakat dalam menghadapi virus corona.
"Dengan mengobarkan lagi semangat isen mulang di masyarakat, diharapkan dapat menimbulkan sikap optimis dan semangat juang dalam menghadapi masa pandemic Covid-19," jelasnya.
Tak hanya untuk menghadapi virus yang berasal dari Wuhan, China saja, didirikannya lewu isen mulang yang melibatkan masyarakat setempat atau perangkat desa ini juga untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Lewu isen mulang, dijelaskan Dedi, juga merupakan sebuah upaya kolaboratif dengan stakeholder berupa gerakan atau aksi nyata di daerah untuk mencegah karhutla dengan menitik beratkan kepada keterlibatan elemen masyarakat yang aktif baik secara personal ataupun kelompok di desa.
"Untuk sasaran didirikannya lewu isen mulang untuk mencegah terjadinya Karhutla, ketahanan pangan dan yang terdampak penyebaran Covid-19 yang berada disatu teritori tertentu," katanya.
"Dan fokus utama lewu isen mulang adalah untuk mencegah karhutla, tangguh sosial ekonomi dalam rangka ketahanan pangan dan tangguh Kesehatan jasmani dan rohani," tambahnya.
Tak hanya mendirikan lewu isen mulang, pihaknya juga mendirikan lewu lusuk parei (Desa Lumbung Pangan Ketahanan Pangan) yang letaknya dekat dengan rencana ibukota negara baru.
Mantan Karo Penmas Divisi Humas Polri ini mengatakan, dengan program lewu lusuk parei, diharapkan desa-desa yang ada di Kalimantan Tengah, dapat mempersiapkan diri sebagai daerah lumbung pangan pada saat pemindahan ibukota negara telah dilaksanakan.
"Kita juga dirikan lewu tolak peres corona (Desa Melawan Corona) yang berdasarkan peta sebaran Covid-19, Provinsi Kalimantan Tengah per tanggal 3 Juni 2020, jumlah kasus yang tercatat sebanyak 454 orang terkonfirmasi positif," demikian Dedi.
BERITA TERKAIT: