Menaker Hanif meminta kepada para CPNS agar mengikuti pelatihan dasar untuk memperkuat karakter, profesionalisme, inovasi, dan memperkuat kerja sama atau kolaborasi dalam bekerja.
"Adik-adik harus memperkuat karakter diri, baik karakter moral maupun kinerja. Termasuk di dalamnya kecintaan terhadap tanah air, masalah nasionalisme," kata Menaker Hanif.
Menaker juga mengingatkan kepada 277 CPNS agar memiliki karakter yang kuat yaitu karakter moral, yakni berupa kejujuran, dipercaya, integritas dan karakter kinerja yakni disiplin, ulet, pantang menyerah, semangat dan antusias.
Kedua, masalah profesionalisme, dulu birokrasi memiliki tipe berbeda dari masa ke masa. Tapi seiring perkembangan zaman, birokrasi harus tampil sebagai pelayan masyarakat. Artinya harus berbuat sebaik-baiknya untuk bisa mendelivered kebijakan-kebijakan itu secara cepat.
"Di tengah dunia yang penuh persaingan ini, pertarungan yang terjadi bukan yang kuat dengan yang lemah, bukan pintar dengan yang tidak pintar. Tapi pertarungan antara yang cepat dengan yang tidak cepat, " ujarnya.
Ketiga, menghadapi tantangan di luar yang terus berubah sangat cepat, Hanif mendorong CPNS harus memperkuat inovasi untuk menghadapi perkembangan teknologi yang massif. PNS harus bekerja dengan kreativitas, penuh inovasi dan berkolaborasi.
"Bekerja dengan inovasi, kolaborasi dan pemanfaatan teknologi , membuat kita bisa responsif terhadap perubahan. Kalau anda tak responsif, anda lewat, kalau instansi tak responsif, kita lewat dan tak relevan. Kita betul-betul tak dibutuhkan orang," ujarnya.
Meghadapi dinamika perubahan yang sangat cepat, salah satu cara melakukan inovasi, CPNS harus berani keluar dari zona nyaman, keluar dari rutinitas. "Saya minta adik-adik keluar dari rutinitas, menjadi pribadi yang kreatif dan inovatif. Sebab kenyamanan selama ini tidak melahirkan inovasi. Saya minta," katanya.
Keempat, Hanif juga berpesan agar CPNS memperkuat kerja sama dan kolaborasi. Kepandaian intelektual tak ada artinya bagi CPNS, jika tak mampu bekerja sama dan berkolaborasi di dunia birokrasi. "Kolaborasi sangat penting, jangan sampai selfish, atau menjadi pribadi-pribadi yang tidak bisa bekerja sama dengan orang lain, " kata Hanif.
Di akhir sambutan, Hanif Dhakiri mengatakan Kemnaker memiliki kewajiban untuk memastikan bonus demografi menjadi berkah, bukan menjadi bencana.
"Berkah, kalau SDM dipenuhi anak-anak muda yang memiliki soft skill kuat dan hard skill yang baik. Mereka kompetensi, inovasi dan terobosan yang bagus agar membuat daya saing Indonesia menjadi lebih baik dibanding negara-negara lain," katanya.
Sementara Khairul Anwar mengatakan diklat dasar merupakan program wajib bagi CPNS dengan metode baru e-learning. Yakni konsep eksosistem yang mendorong partisipasi aktif dari para peserta, yang nantinya akan berdampak positif dalam pencapaian hasil pembelajaran.
"CPNS akan dibekali hard skill, dan soft skill. Hard skill terkait dengan pemahaman mendasar tugas dan fungsi di lingkungan kemnaker. Soft skill lebih kepada pentingnya penguatan karakter karena menjadi bekal kita semua dalam menjalankan aktivitas di dunia kerja," ujarnya.
Pembukaan pelatihan dasar 277 CPNS dihadiri oleh Sekjen Khairul Anwar, Dirjen Binalattas Bambang Satrio Lelono, Dirjen Binwasnaker dan K3 Sugeng Priyanto, Dirjen Binapenta PKK Maruli A. Hasoloan, Kepala Biro Kepegawaian Tri Retno Retnaningsih dan Direktur persyaratan Kerja Siti Juanedah, Kepala Pusdiklat Kemnaker Elsie Armaita.
BERITA TERKAIT: