Diperkirakan total produksi jagung pipilan kering yang akan dihasilkan selama periode tersebut mencapai 1,2 juta ton.
Tak hanya itu, bulan berikutnya, Maret perkiraan luas panen jagung akan mencapai 175.011 hektare dengan potensi produksi 636.610 ton pipilan kering
"Februari akan menjadi puncak panen jagung di Jawa Timur. Jika ditotal panen jagung Januari hingga Maret mencapai 465.861 ha dengan produksi mencapai 1,94 juta ton. Ini ketersediaan jagung yang luar biasa. Kebutuhan peternak layer mandiri bisa kita penuhi sendiri," ujar Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam acara panen jagung di Desa Randu Merak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur (Jatim), Rabu (16/1).
Perlu diketahui, pada tahun 2018 lalu produksi jagung Provinsi Jawa Timur surplus 6,42 juta ton. Surplus ini diperoleh dari luas panen 1,17 juta ha dengan produksinya sebesar 6,54 juta ton, sementara kebutuhan jagung 2018 mencapai 122.724 ton.
Selain panen jagung, Amran juga menyerahkan sejumlah bantuan berupa benih sebanyak 2 ton padi Dan 75 ton benih jagung bantuan pusat(untuk 5.000 Ha) kepada petani.
"Bantuan ini diharapkan akan meningkatkan produksi jagung, sehingga target produksi 33 juta ton di 2019 dapat tercapai," tandas Amran.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Probolinggo, Puput Tantriana Sari mengatakan luas panen jagung saat ini di Kecamatan Paiton 600 ha dari prediksi panen sampai akhir Januari di Kabupaten Probolinggo 2.075 ha. Produktivitaa mencapai 8 ton/ha pipilan kering.
"Hampir 75 persen dari 1 juta jiwa mayoritas menjadi petani. Kehadiran Bapak Menteri, kami akui memberikan semangat bagi petani kami menjadi profesional. Empat tahun lalu hadir di Probolinggo, tanam bawang. Kini terbukti, Probolinggo menjadi penghasil bawang merah," ujar Puput.
[jto]
BERITA TERKAIT: