Hal itu diungkapkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (BKP Kementan) Agung Hendriardi saat membuka acara diskusi publik bertajuk "Barantan Terus Kembangkan Instrumen Pengawasan Pangan ASUH" di Gedung Kementan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (4/1).
"Tiga hal yang kami lakukan terkait pengawasan dan peredaran pangan ASUH. Humanware, hardware dan software," ujar Agung.
Dijelaskan Agung, humanware adalah keterampilan yang dilakukan pihak terkait untuk terus melakukan peningkatan pengawasan peredaran pangan.
"Selanjutnya hardware, ini instrumentasi apa yang dilakukan untuk melakukan peningkatan pengawasan peredaran pangan," paparnya.
Tetakhir, kata Agung, ialah software, terkait regulasi yang diterapkan atau tacking sistem daripada peredaran pangan.
"Itu upaya-upaya yang kita lakukan terkait peningkatan regulasi (software)," tukasnya.
Turut hadir sejumlah narasumber dalam acara tersebut, Agus Sunanto, Kepala Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Barantan (paparan); Nopiyeni, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Masyarakat Hewan Bengkulu; Arifin Tasriff, Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Barantan; Indah Sofianti, eksportir Jeruk Purut tujuan Perancis; dan Hendro Juwono dari Asosiasi Eksportir dan Importir Buah dan Sayuran Indonesia.
[rus]
BERITA TERKAIT: