Bagaimana perkembanÂgan terbaru kondisi Lapas di Palu?Baik, ini soal cerita Palu ya. Jumlah napi yang ada di Palu sebelum gempa ada 566 orang. Per Selasa 16 Oktober, yang sudah ada di dalam (Lapas) 286 orang, yang masih di luar 275 orang, dan yang ada di lapas atau rutan lain 5 orang. Ini Lapas Palu. Untuk Lapas Perempuan Palu total ada 96 orang, di mana 50 orang di dalam lapas, 46 di luar lapas, di mana 18 di antaranya sudah melapor.
Jadi yang di luar 32 dan 18 orang di antaranya sudah lapoÂran. Kemudian di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA), jumlah sebelum gempa 28 orang, sekarang di dalam 23 orang, yang sudah melapor 5 orang. Di Rutan Palu jumlah seluruh warga binaan ada 458 orang, sekarang yang ada di dalam 190 orang, yang sudah lapor dan di luar 248 orang.
Rutan Donggala jumlah sebeÂlum gempa ada 342 orang, yang ada di rutan 39 orang, sementara yang dititipkan di rutan Palu 52 orang. Ada lagi yang dititipkan ke lapas perempuan sebanyak 10 orang, dan yang dititipkan ke LPKA 1 orang.
Itu data sampai hari Selasa, 16 Oktober 2018. Mungkin tinggal 38 persen yang masih di luar, dan mereka sudah melapor.
Apakah ada koordinasi denÂgan kepolisian untuk mengemÂbalikan mereka?Dari kakanwil, kadikpas, dan jajaran sudah rapat bersama dengan kapolda dan pemerintah provinsi. Dengan adanya perÂpanjangan masa kedaruratan, maka mereka juga diberikan kesempatan sebelum betul-betul dimasukkan ke Daftar Pencarian Orang (DPO).
Kondisi bangunan lapas dan rutan di Palu sudah ada perbaikan?Sebagaimana pernah disampaikan, Sabtu kami pernah terÂbang ke sana, Lapas Palu. Saat itu 3 bloknya roboh, dan pagar semua roboh. Rutan Palu hanya retak-retak pagarnya. Kalau Donggala habis, kecuali masjid dan tinggal kantor depan. Lalu Parigi pagarnya semua roboh, tapi napi-nya ada di dalam.
Dengan keadaan begitu, napi yang akan kembali akan ditampung di mana?Ya pasti masih mungkin ditiÂtipkan di Rutan Palu. Kemudian Lapas Palu yang bloknya masih bisa dipergunakan, ya di perguÂnakan. Nah, sekarang ini kami sedang mengoptimalkan anggaÂran, untuk merapikan pagarnya dulu. Untuk Rutan Donggala belum bisa kami apa-apakan, karena tidak punya anggaran. Tadi sebagaimana disampaiakan Pak Yasonna (Menkumham), sebenarnya kami pengin usul, pengin mengimbau untuk merÂeka yang masih di luar untuk segera balik. Kami akan menÂgusulkan, barangkali mungkin diberi remisi gitu, sebagai daya tarik mereka untuk kembali. Khususnya untuk yang di Palu, yang mengalami gempa yang sangat luar biasa. Saya ikut merasakan, karena saya di sana, saya landing pertama kali itu mengalami gempa itu luar bisa.
Kalau seandai mereka masih belum juga mau kembali hingÂga masa tenggatnya berakhir, lantas bagaimana prosesnya hingga seorang napi itu diÂmasukan ke DPO?Sekarang kan ada keadaruÂratan, nah nanti ada masa akhir kedaruratan. Hal itu tergantung pemerintah provinsi, karena kaÂmi memang sudah berkordinasi dengan Polda. Menkumham juga sudah bersurat ke Kapolri untuk dibantu, dan kami mengimbau kepada mereka yang masih di luar untuk melaporkan di mana mereka berada. Seperti yang tadi kami sampaikan, yang di Solo, Porong, dan kemarin di Tanggerang sudah dikirim ke Palu lagi.
Berapa kali dipanggil sebeÂlum DPO?Kami akan lihat kedaruraÂtan dulu, kami berdoa mudah-mudaham mereka sadar diri, karena jumlah total yang di luar akhirnya mereka pada lapor dan masuk. Ini satu penghargaan kami kepada mereka dengan kesadaran mereka melapor. Kalau melihat jumlahnya, tidak banyak lagi para warga yang ada di luar rutan Palu dan lapas Palu. Makanya kami imbau untuk segera melaporkan diri kembali ke rutan.
Terkait napi lansia bagaimaÂna?Jumlahnya sekarang ada 4.400 orang lebih, hampir 4.500 orang. Selama ini belom ada pembiÂnaan khusus untuk mereka. Jadi mereka campur dengan napi yang lain.
Sebagaimana kita ketahui, banyak warga binaan yang huÂkumannya panjang, yang existÂing saja ada 4.500-an. Ini ada beberapa lapas yang sudah lakukan pembinaan, yang sesÂuai dengan standar pembinaan untuk lansia, karena ada undang-undang khusus untuk itu. Untuk mereka buang air besar, kami sudah berikan mereka wc duduk. Poliklinik, perpus ada.
Mereka ditempatkan di lapas khusus?Masih kami gabung, kami penginnya membangun yang baru.
Di lapas campur itu kenapa gedungnya tidak dibedakan?Penginnya begitu sekarang. Sekarang hanya blok posisinya masih
over crowded, karena terbatas kapasitasnya, sehingga kami mengoptimalkan blok yang ada. ***
BERITA TERKAIT: