Anggota Komisi VIII DPR ini praktis menjadi pesaing utama kader Gerindra Mohammad Taufik yang diusulkan DPD Partai Gerindra DKI Jakarta dalam bursa bakal cawagub. Kepada
Rakyat Merdeka Sara Djojohadikusumo menuturkan terkait usulan pencalonannya sebagai wagub DKI Jakarta.
Nama Anda tiba-tiba munÂcul sebagai calon wagub DKI Jakarta?
Saya sangat mengapresiasi dan merasa sangat terhormat atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat dan teman-teman kepada saya. Gerakan dukungan sedemikian luar biasanya sampai viral. Dukungan tersebut adalah benÂtuk keyakinan mereka atas keÂmampuan saya untuk mewakili mereka jika saya diberikan manÂdat dan amanah untuk menjabat sebagai wagub DKI
Banyak kalangan menilai pencalonan Anda ini sebaÂgai bentuk perlakuan khususan karena Anda keponakan Prabowo Subianto?Ini bukan inisiatif dari saya maupun keluarga. Apalagi saya tidak pernah berpikir masuk ke eksekutif di waktu yang dekat ini. Maka dari itu, dukungan dan kepercayaan dari masyarakat dan teman-teman berikan keÂpada saya bukanlah hal yang ringan dan bukan menjadi amÂbisi saya pribadi. Sehingga saya menyampaikan kepada mereka bahwa kita harus menghormati mekanisme partai. Mengingat wewenang dan keputusan ada di pimpinan partai pengusung yaitu Gerindra dan PKS. Jika amanah dan mandat memang diberikan kepada saya oleh mereka, maka baru kami bisa membicarakan lebih lanjut.
Apakah DPP Gerindra juga mengajukan nama Anda sebaÂgai wagub DKI?Tidak ada itu dari DPP Gerindra.
Berarti Anda sudah siap nih bersaing dengan politikus Gerindra lainnya Mohammad Taufik?Tidak bersaing karena buÂkan saya yang mengajukan diri. Namun ada dukungan dari masyarakat dan teman-teman internal maupun eksternal. Tapi sekali lagi tidak ada persaingan karena wewenang bukan di saya maupun M Taufik. Melainkan di pimpinan partai, dalam hal ini DPP bukan DPD.
Selain itu Anda juga harus bersaing dengan dua kader PKS, Ahmad Syaikhu dan Agung Yulianto. Lantas baÂgaimana tanggapan Anda?Belum tentu diajukan DPP.
Anda siap bersaing dengan ketiganya?Bukan saya yang mengajukan jadi belum berpikir sejauh itu. Karena amanah dan mandat dari partai belum saya terima.
Sebelumnya M Taufik menÂgajak calon dari PKS untuk bertarung di DPRD DKI denÂgan cara voting. Apa Anda sependapat?Boleh saja kalau dia memang mendapat mandat dari pimpinan partai. Sebab memang seperti itu mekanismenya. Pasalnya setelah diajukan partai kemuÂdian pemegang wewenang adalah DPRD.
M Taufik juga mengklaim didukung dari mulai tingkat DPP hingga PAC. Bagaimana itu?Setahu saya baru sampai tingÂkat DPD.
M Taufik mengungkapÂkan, dirinya sudah bertemu dengan Om Anda Prabowo Subianto membicarakan soal pencalonannya. Hasilnya, hanya ditanggapi dengan seÂnyuman oleh Prabowo. M Taufik menafsirkan hal itu sebagai sikap setuju Prabowo. Bagaimana itu?Itu hak dia untuk menafsirkan Pak Prabowo sebagaimanapun dia mau.
Terkait ihwal ini intruksi Prabowo seperti apa?Belum ada intruksi.
Sebenarnya yang berhak memutuskan hal-hal seperti ini siapa sih?Pak Prabowo dan juga PKS untuk mengajukan dua nama ke gubernur lalu ke DPRD.
Saat mengusung Anies-Sandi posisi Anies itu di partai apa?Tidak dari partai apa-apa.
Sampai sejauh ini perebuÂtan kursi DKI 2 ini apakah berdampak pada hubungan Gerindra dengan mitra koalisinya PKS?Seharusnya tidak karena saya yakin Pak Prabowo akan memiÂlih yang terbaik yang dapat dan harus diterima dengan baik oleh semua partai pengusung, berikut kadernya.
Bagaimana kesiapan Anda menduduki kursi wagub DKI?Lima tahun lalu saya masuk ke politik praktis dan maju sebagai caleg DPR dengan komitmen melayani rakyat untuk kesejahteraan rakyat.
Jika saya diberikan amanah dan mandat untuk melayani di eksekutif tentunya saya harus siap. Akan tetapi kalau amanah dan mandat itu datang kepada saya ya. ***
BERITA TERKAIT: