Bagaimana menanggapi pemanggilan KASN, kenapa pula tidak kunjung memenuhi panggilan komisi tersebut? Personel Basarnas adalah Aparatur Sipil Negara atau ASN. Otomatis kita menghormaÂti kinerja serta ketentuan KASN. Kalaupun belum mendatangi KASN, itu semata lantaran kita tidak ingin berpolemik sehingga menimbulkan kontraproduktif. Kami sedang menyelesaikan administrasi atas mutasi atau rotasi yang dilakukan internal. Saya harapkan, mutasi atau rotasi jabatan dipandang secara positif. Tujuannya untuk penyegaran organisasi atau lembaga. Saat ini kita memilih fokus menyelesaiÂkan tugas pokok.
Sebenarnya, berapa jumlah riil SDM di Basarnas? Total SDM di Basarnas (seÂluruh Indonesia) saat ini 3.331 orang, di mana jumlah resÂcuer (penolong) sebanyak 1.573 orang. Untuk mengcover NKRI, jelas jumlah tersebut masih kurang. Idealnya, rescuer kami sebanyak 7.000-an. Namun, kami tidak pernah mengeluh. Kami tetap bekerja maksimal dengan dukungan dari Potensi SAR, khususnya unsur TNI-Polri.
Apa motivasi Kabasarnas untuk personel, khususnya para rescuer? Bekerja dengan cepat dan benar. Cepat artinya tanggap terÂhadap penanganan kedaruratan, dan benar artinya harus sesuai prosedur. Untuk itu, saya seÂlalu menekankan yang pertama pentingnya profesionalisme.
Seluruh personel harus menguasai tugas masing-masing, mulai dari rescuer, anak buah kapal, staf operasi, humas, administrasi, dan sebagainya dalam mendukung tugas pokok Basarnas. Yang kedua, aspek peralatan. Semua peralatan SAR yang dimiliki harus diraÂwat, dimanfaatkan semaksiÂmal mungkin. Yang ketiga, mekanisme.
Mekanisme ini harus jelas, harus ada
Standar Operating Prosedure (SOP) dalam setiap tugasnya, tetap pada rel atau koridor, sehingga tidak terjadi kesalahan. Dan yang terakhir, kekompakan.
Kekompakan, baik internal maupun esternal dengan potensi SAR adalah pilar penting sukÂsesnya pelaksanaan operasi SAR sesuai misi dan visi Basarnas. Kami juga memiliki
rescuer khusus, yaitu Basarnas Special Group (BSG). Mereka memiliki kemampuan lebih di atas rata-rata rescuer biasa.
Mereka telah mendapatkan berbagai diklat teknis SAR dan menguasai tiga media yakni udara, air, dan darat. Mereka
standby di Kantor Pusat. Setiap saat dapat kita kerahkan untuk membantu operasi SAR dengan skala high quality yang dihadapi Kantor SAR.
Apa ekspektasi Basarnas ke depannya? Basarnas adalah kepanjanÂgan tangan dari pemerintah. Karena itu Basarnas selalu dan harus hadir saat terjadi musibah. Basarnas juga all out dalam melaksanakan tugas. All out di sini adalah mengerahkan semua kemampuan sampai limit makÂsimal atau batas akhir, baik itu skill indivindu maupun sarana prasarana. Selanjutnya, Basarnas bekerja dengan hati. Ini poinnya. Ini adalah misi kemanusiaan, misi yang sulit dan menghadapi hal-hal yang menguras energi maupun psikologi. Karena itu, seorang penolong harus bekerja dengan hati tulus dan ikhlas. Ini tidak mudah, ini panggilan hati, dan tidak semua orang bisa melakukannya. Waktu saya masuk Basarnas pertama kali saya melihat Basarnas sudah bagus. Namun, saya ingin lebih bagus lagi.
Terkait pengalaman, adakah operasi SAR yang dirasa palÂing sulit? Danau Toba. Kami sedih karÂena gagal mengangkat 165 jenazah tenggelam bersama KM Sinar Bangun. Kami sudah mendeteksi dan menemukan lokasinya, namun kedalaman danau yang mencapai 450 meter itu menyulitkan tim SAR untuk mengevakuasinya. Peralatan modern dan konvensional suÂdah kita kerahkan, termasuk meminta bantuan Singapura dan Jepang. Namun, hasilnya tetap nihil hingga akhirnya pihak keluarga mengikhlaskan dan membangun monumen untuk mengenang kecelakaan memilukan itu. Saat itu, saya hadir di lokasi. Setiap hari, saya menghadapi tiga elemen krusial. Pertama, keluarga korban yang marah, emosi, sedih, dan segala macamnya. Kedua, wartawan, yang setiap hari menghadang saÂya untuk mendapatkan informasi up date. Ketiga, anggota saya sendiri dengan segala latar beÂlakang dan dinamikanya. Setiap hari saya meng-hadle mereka hingga operasi SAR kami tutup. Itu operasi SAR paling sulit dan paling berat yang pernah saya rasakan. ***
BERITA TERKAIT: