Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Sandiaga Salahuddin Uno: Saya Sangat Berharap Mas AHY Jadi Lokomotif Tim Pemenangan

Kamis, 13 September 2018, 09:07 WIB
Sandiaga Salahuddin Uno: Saya Sangat Berharap Mas AHY Jadi Lokomotif Tim Pemenangan
Sandiaga Salahuddin Uno/Net
rmol news logo Sampai saat ini struktur tim sukses (timses) Prabowo Subianto-Sandiga Salahuddin belum juga kelihatan. Bekas Panglima TNI Djoko Santoso yang disebut-sebut menjadi calon kuat tim sukses pun hingga kini belum juga ditetapkan se­bagai ketua timses Prabowo-Sandi.

Lantas seperti apa perkembangan pembentukan timses terse­but? Kapan Djoko Santoso akan ditetapkan? Dan siapa saja anggota timnya? Berikut pemaparan bakal calon wakil presiden (cawapres) Sandiaga Salahuddin Uno.

Bagaimana perkembangan pembentukan timses Prabowo-Sandi?
Ya semua yang berkaitan dengan teknis, yaitu tim peme­nangan akan diumumkan sekitar tanggal 20. Kami sekarang sedang melengkapi susunan­nya, beberapa direktoratnya, dan juga menerima masukan dari pimpinan partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi. Dan kami harapkan ini akan rampung dalam 10 hari ke depan.

Selain Djoko Santoso ada kandidat lain untuk jadi ketua timsesnya?
Nanti saja akan diumumkan. Saya tidak mau menebak-nebak atau berspekulasi. Biarkan saja nanti terbentuk secara alami. Yang datang kepada kami itu rata-rata karena merasa terpang­gil. Dan kami ingin, karena ini yang urgent adalah masalah ekonomi, banyak ekonom yang bisa tampil, tapi ada juga yang tidak. Jadi kami hargai. Ada beberapa yang ingin jadi nara sumber saja juga it’s oke.

Kabarnya Buni Yani mau bergabung?
Kemarin juga sudah saya sampaikan, komitmen kami ada­lah menjaga supaya pilpres ini sejuk, damai, dan penuh dengan rasa saling hormat. Kalau Pak Buni Yani bergabung dengan komitmen yang sama, memiliki pesan-pesan yang sama, frekue­nsinya sama, dengan harapan ini mempersatukan kita semua, silakan saja.

Artinya Anda setuju Buni Yani bergabung?
Tentunya akhirnya seluruh komposisi nanti harus disetujui oleh mitra partai politik, oleh saya, dan Pak Prabowo. Jadi kita tunggu saja nanti komposisi akhirnya seperti apa. Saya tidak mau berspekulasi, saya tidak ingin main asal mengiyakan. Kalau namanya tahu-tahu eng­gak jadi masuk kan enggak enak. Jadi kita tunggu saja sampai semuanya sudah final, sampai diserahkan drafnya itu kepada para pimpinan parpol koalisi, dan kepada Pak Prabowo dan saya sendiri. Nanti kami akan sepakati berdasarkan itu.

Dia kan pernah jadi terpi­dana, enggak khawatir mem­pengaruhi elektabilitas Anda dan Prabowo?
Ya menurut saya kita harus lebih dewasalah, move on dari kisah-kisah lama yang bisa me­mecah belah kita. Jadi janganlah kita mengangkat hal-hal yang malah membuat luka lama. Padahal kita kan sekarang sudah move on menuju Pilpres 2019 yang masalahnya adalah ekonomi.

Saya yakin kalau kami fokus di masalah ekonomi, kami lindungi lapangan pekerjaan yang ada saya rasa tidak akan ada masalah. Pak Prabowo sempat menyampaikan kepada saya, agar tolong ditekankan bahwa Prabowo-Sandi punya niat untuk menangani masalah ekonomi Indonesia. Kami punya pengala­man, kami punya referensi yang sudah kami godok secara matang sejak empat tahun lalu, tapi ini belun teraplikasi. Jadi ini kami harapkan 2019 masyarakat bisa menangkap pesan-pesan yang kami sampaikan, bahwa ekono­mi itu harus berpusat kepada sumber produksi dan kekuatan ekonomi rakyat. Sehingga bisa menciptakan lapangan kerja dan membuat harga stabil.

Putra bekas Presiden Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) apakah akan dimasukkan menjadi timses enggak?
Untuk Mas AHY tentunya saya sangat mengharapkan ya, untuk menjadi lokomotif tim pemenangan.

Partai Demokrat kan mem­biarkan ada kadernya yang mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin. Bagaimana pandangan Anda terkait hal ini?
Saya tidak bisa berkomentar soal dinamika internal Partai Demokrat. Kami akan hormati keputusannya, dan kami percaya Demokrat tetap solid mendu­kung Prabowo-Sandi. Untuk dinamika internal mohon maaaf, sejak kemarin saya diminta komentarnya, tapi saya tidak dalam posisi untuk mengomen­tari soal itu.

Ada rencana untuk me­masukkan Yenny Wahid men­jadi timses?
Saya tidak dalam posisi men­gundang. Mbak Yenny kan termasuk bagian dari keluarga Gus Dur, keluarga yang terus mencetak pejuang keberagaman, penjuang toleransi, tokoh-tokoh bangsa. Mungkin lebih tepat kalau Mbak Yenny merawat persatuan ini, merawat bangsa ini supaya tidak saling tarik-menarik. Seperti Pak Prabowo sampaikan, jangan sampai hal ini jadi seperti bursa transfer di dunia sepakbola, saling panas-panasan, saling tarik-menarik. Kami sampaikan bahwa ada tugas yang lebih penting, yaitu menjaga bagaimana supaya pilpres ini sejuk, teduh, damai, rukun seperti yang disampaikan tadi oleh Ibu Shinta.

Oh iya, apa yang dibahas dalam pertemuan dengan Bu Shinta dan Mbak Yenny baru-baru ini?
Saya hanya meminta wejan­gan-wejangan dari beliau (Shinta Wahid), sebagai bagian dari ke­luarga besar Gus Dur, sebagai tokoh perekat bangsa, sebagai bapak dan ibu keberagaman kita perekat toleransi bangsa. Itu yang dititipkan kepada saya. Tentunya ditambahkan beberapa wejangan juga, agar terus bisa memberdayakan masyarakat marjinal. Ibu Shinta ini masih aktif sekali keliling Indonesia dengan masyarakat marjinal.

Dalam pertemuan dengan Yenny dan Bu Shinta, Anda katanya disuruh menulis ses­uatu. Apakah itu?
Saya disuruh menulis ke­san dan harapan. Kebetulan Ibu Shinta di Yayasan Amal Hayati ini sudah memberdayakan kaum marjinal hampir 20 tahun. Beliau sudah mendapatkan penghar­gaan dari New York Times 2017, dan pada 2018 Majalah Times memasukkannya ke dalam jaja­ran tokoh paling menginspirasi di dunia. Dan oleh sebab itu beliau memberikan pesan-pesan seperti itu kepada saya. Saya pun menyatakan kepada beliau, kami berkomitmen untuk men­jaga keberagaman kita, dan itu adalah harga mati buat kami. Dalam rangka itu, Pak Prabowo juga akan dijadwalkan hadir juga dalam beberapa hari ini, kar­ena kami ingin menyampaikan pesan yang jelas, bahwa yang kami usung adalah isu ekono­mi. Masalah-masalah ekonomi yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan, dan juga harga-harga bahan pokok.

Kapan akan ada pertemuan para sekjen partai koalisi lagi?
Biasanya kami akan ada per­temuan rutin hari Senin, dan saya biasanya akan memberikan sebuah pesan yang akan dibahas, dan beberapa hal yang men­jadi pokok pikiran mitra koalisi. Kebetulan baru saja ulang tahun Partai Demokrat, dan kami juga ingin menyampaikan hasil per­temuan hari Jum'at itu secara resmi ke teman-teman Partai Demokrat. Kemarin saya sudah bertemu secara resmi dengan Sekjen Partai Demokrat Pak Hinca (Pandjaitan), dan Pak Hinca juga sudah menerima pokok-pokok pemikiran kami. Lalu saya juga menyampaikan pesan bahwa kemungkinan da­lam satu atau dua hari ini, saya dan Pak Prabowo akan men­gadakan diskusi terbatas dengan Pak SBY dan Demokrat. Selain itu dalam pertemuan itu kami juga akan membahas isu penting lainnya, seperti soal DPT(Daftar Pemilih Tetap). Kalau isu-isu soal ekonomi pasti akan menjadi bahan bahasan rutin dalam setiap pertemuan Senin-Kamis. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA