Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

WAWANCARA

Arsul Sani: Kami Yakin, Pakde Karwo Secara Pribadi Akan Dukung Pak Jokowi

Rabu, 12 September 2018, 08:52 WIB
Arsul Sani: Kami Yakin, Pakde Karwo Secara Pribadi Akan Dukung Pak Jokowi
Arsul Sani/Net
rmol news logo Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengungkapkan, pemilihan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional didasarkan pada aspirasi para pendukung Jokowi.

Aspirasi itu pun akhirnya disetujui oleh seluruh partai pendukung. Erick dinilai sosok yang tepat untuk memimpin tim pemenangan Jokowi-Maruf. Erick memiliki pengaruh besar untuk menggaet ceruk pemilih dari kalangan generasi milenial. "Selama ini bisnis media dan olahraga itu bidang-bidang yang sangat dekat dengan kalangan milenial," tambah Asrul. Berikut penjelasan Sekjen PPP, Arsul Sani selengkapnya:

Sebenarnya apa pertimbangannya hingga akhirnya Erick Tohir yang terpilih seba­gai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf?
Tentu ada beberapa pertim­bangan Pak Jokowi dan Pak Ma'ruf. Pertama memang kalau dari sisi internal TKN yang su­dah ada kami para sekjen ketika bertemu dengan Pak Jokowi pada Rabu malam lalu, kami justru menyampaikan kesiapan kami untuk dipimpin oleh so­sok yang berlatar non parpol. Itu kami sampaikan. Jadi kalau kemudian ada suara yang men­gatakan terjadi resistensi, tidak. Karena kaminya sendiri yang membuka pintu. Tetapi memang kami kalau sosok nama malam itu dibahas ada beberapa nama dan ketika kemudian Pak Jokowi menyebutkan nama Pak Erick, kami memang juga mendukung, menyampaikan kalau kami siap. Karena memang seperti yang dis­ampaikan Pak Erick sendiri seba­gai pribadi-pribadi kami kan juga sudah mengenal cukup lama.

Yang pertama kali mencetuskan nama Erick, Jokowi sendiri?
Kalau soal itu saya sendiri tidak tahu persis. Selama proses menuju ketua TKN ini kan Pak Jokowi memerima berbagai usulan. Ada yang berlatar man­tan militer, polisi, profesional, mantan menteri. Saya tidak ingat persis siapa yang mengerucutkan tetapi saya kira itu mengerucut dan mulai muncul berbarengan dengan suksesnya Asian Games. Dengan sendiri nama Pak Erick juga muncul. Dan kemudian ba­rangkali ada yang mengusulkan ke Pak Jokowi

Jadi salah satu pertimban­gan memilih Erick karena sukses di Asian Games?
Ya salah satunya itu. Yang lain tentu banyak. Kaminya sendiri membuka pintu lebar-lebar ke­pada Pak Jokowi kalau memang akan dipimpin oleh sosok non politisi.

Apakah karena Erick me­wakili suara milenial juga?

Ya memang dalam pertemuan Rabu malam itu kami bahas juga. Dan dari apa yang disam­paikan oleh Pak Jokowi bahwa salah satu pertimbangannya adalah dua hal. Pertama, Erick ini masih tergolong muda dan tadi sudah disebutkan bisnis­nya ini olahraga. Olahraga ini lebih identik dengan kalangan milenial. Kedua, karena berlatar belakang pebisnis, diharapkan juga kalangan bisnismen inves­tor pengusaha, mungkin kalau berkomunikasi dengan kami kan ada keengganannya, tapi kalau kemudian komunikasinya dengan Pak Erick yang berlatar­belakang sama, itu akan lebih terbuka. Sehingga TKN ini juga akan menjadi bisa mengakomo­dasi suara-suara aspirasi dari kalangan pebisnis yang harus ditemakan. Yang ketiga, kam­panye-kampanye itu dilakukan di daerah-daerah.

Kabarnya Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi akan ditunjuk sebagai wakil ketuanya?
Sejauh ini belum kita bahas, tetapi sekali lagi tidak tertutup kemungkinan.

Sudah beredar nama itu di TKN?
Belum kami bahas. Memang ada usulan. Kami kan baru akan rapat lagi hari Rabu.

Akan dibahas?
Tidak tertutup kemungkinan.

Oh ya Jokowi ketemu Yenny Wahid apa akan ditarik juga ke dalam tim pemenangan?
Saya kira Pak Jokowi sedang meminta masukan. Terutama yang terkait kalau beliau diberi kepercayaan lagi, hal-hal yang terkait dengan keumatan yang harus lebih diperhatikanlah ke depan.

Tapi akan ditarik ke tim?
Sejauh ini belum ada pembi­caraan itu.

Lantas bagaimana den­gan sosok Soekarwo (Pakde Karwo) apakah akan ikut bergabung?
Sekarang masih dalam proses pembicaraanlah. Kami yakin Pakde Karwo secara pribadi mendukung Pak Jokowi.

Pakde Karwo kan politikus Partai Demokrat, bukan dari partai koalisi?
Supaya tidak terkesan atau di­teriaki lagi oleh Mas Roy Suryo kita bajak tokoh partai lain. Tapi karena beliau, sekali lagi posisinya adalah tokoh Partai Demokrat, kita tunggu berbicara secara internal. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA