PBNU Ingin Hentikan Impor Di Bidang Pangan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Selasa, 04 September 2018, 16:40 WIB
PBNU Ingin Hentikan Impor Di Bidang Pangan
Umarsyah/Kementan
rmol news logo Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melakukan kerjasama dengan Kementerian Pertanian dalam penanaman jagung perdana di Desa Pekon Srikaton, Adiluwih, Pringsewu, Lampung, Selasa (4/9).

Menurut Ketua Bidang Ekonomi PBNU, Umarsyah, kerja sama itu dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produksi jagung nasional.

"Swasembada jagung harus terus terjaga dan petani semakin sejahtera. Selain itu, untuk menyelesaikan segala persoalan petani yang sebagian besar adalah warga NU," ujar Umarsyah.

Dia menjelaskan petani saat ini masih dihadapkan dengan modal yang terbatas ketika panen raya dan harga jatuh.

Sehingga, tujuan PBNU berjalan bareng dengan Kementan untuk menyelesaikan ini dengan membangun mitra kerja. BNI dan BRI juga diajak untuk memberikan kredit usaha raykat kepada petani dengan bunga rendah.

"Petani tidak lagi kesulitan modal dan ketika panen Kementan memberikan pengering jagung dan menyediakan pembeli, sehingga tidak perlu khawatir harga jatuh," imbuhnya.

Ke depan, lanjut Umarsyah, kerja sama Kementan dengan PBNU tidak hanya budidaya jagung, tetapi juga pada budidaya padi dan kedelai. Dengan begitu, swasembada padi, jagung dan kedelai bisa diwujudkan.

"Ini penting agar keanehan negara kita yang subur yaitu impor bisa terhapuskan. Indonesia tidak lagi sedikit-sedikit impor. Kita harus kita hentikan," pungkasnya. [lov]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA