Perang Sepakbola Berlanjut Di Rusia

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Minggu, 08 Juli 2018, 06:39 WIB
Perang Sepakbola Berlanjut Di Rusia
Luka Modric/Net
SEMENTARA Donald Trump berlanjut asyik menabuh benderang Perang Dagang melawan Xi Jinping sehingga Joko Widodo terpaksa bersiap-siap pasang kuda-kuda untuk melawan peningkatan bea cukai Amerika Serikat terhadap produk Indonesia yang diekspor ke negeri Paman Donald, ternyata Perang Sepakbola juga berlanjut di bumi Rusia.

Inggris

Seperti telah diduga, Inggris menang atas Swedia dengan skor agak di luar dugaan yaitu 2-0 sehingga Tim Tiga Singa meski sebenarnya tidak ada singa di  Inggris kecuali di kebun binatang, melaju ke babak semi final Piala Dunia 2018.

Para supporter Inggeris sudah yakin mereka akan berjaya membawa pulang piala yang dahulu kala disebut sebagai piala Jules Rimet ke Inggris maka bersorak-sorai “It’s Coming Home!”.

Sorak-sorai itu makin menggila sebab terakhir kali Inggris mampu mencetak sebanyak 11 gol adalah pada Piala Dunia 1966 di mana kesebelasan utusan Ratu Elisabeth berhasil duduk di singgasana Juara Dunia.  

Baru pada perempat final Piala Dunia 2018 saja mereka sudah mengantongi 11 gol dengan lima gol di antaranya dicetak dengan sundulan kepala.

Di samping Kane, Macguire dan Dele yang masing-masing mencetak gol dengan sundulan kepala, Stones berhasil 2 X menyundul bola masuk gawang lawan meski sementara belum menyamai rekor sundulan kepala Yerry Mina yang berhasil mencetak tiga gol selama perhelatan Piala Dunia 2018 yang pada saat naskah ini ditulis masih belum usai.

Kroasia
Tuan rumah Rusia terpaksa kalah secara terhormat ketika menghadapi Kroasia di putaran kedua Piala Dunia 2018.

Sebenarnya Rusia sama kuat sama lemah dengan Kroasia skor 2-2 berkat gol cetakan Fernandez pada menit ke 115 akibat kemurahan hati wasit tidak meniup peluit panjang pada menit ke 90.

Hanya atas Kehendak Yang Maha Kuasa lah maka akhirnya Kroasia unggul di babak adu-penalti sehingga kesebelasan nasional Tuan Rumah terpaksa harus menjadi penonton. Sementara Kroasi lanjut ke semi final Piala Dunia 2018.

Meski cukup dramatis namun adu-penalti Rusia-Kroasia tidak berhasil menumbangkan rekor  adu-penalti dengan jumlah gol terbanyak (24!) yang diciptakan bersama oleh Pantai Gading dan Kamerun  pada babak perempat final Piala Afrika 2006.

Pada saat adu-penalti Pantai Gading versus Kamerun akibat skor 1-1, seluruh pemain kedua kesebelasan berhasil mencetak gol, hingga akhirnya Samuel Eto’o dan Didier Drogba yang merupakan algojo pertama masing-masing tim harus kembali mengeksekusi tendangan penalti ke-12.

Tendangan Eto’o gagal, sedangkan Drogba berhasil mengecoh kiper Kamerun, Souleymanou demi melajukan Pantai Gading ke babak semi final. [***]


Penulis mengharapkan Timnas Indonesia ikut berlaga di Piala Dunia 2022


< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA