Dikabarkan, ada sembilan polisi yang disandera oleh narapidana teroris dan lima di antaranya tewas dengan penuh luka. Sedangkan sisanya dibeÂbaskan dengan kondisi penuh cedera. Berikut penjelasan seÂlengkapnya dari Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.
Kenapa kasus kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua seolah belum dijelaskan secara detail?
Ini mungkin, saya perlu jelasÂkan agar jangan sampai ada keÂbingungan dari berbagai pihak. Kenapa kelihatannya perlu wakÂtu dan tertutup dari awal. Sebab, ini persoalan teknikal yang tidak perlu diobral dan tidak perlu disampaikan, lantaran memang langkah-langkah yang di-
cover agar perjalanan itu tidak keluar.
Maksudnya?Saya harapkan penjelasan ini bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat agar tidak terjadi perdebatan yang buruk. Padahal cerita yang sebenarnya tidak seperti yang dipersepsikan di luar sana.
Perlu tidak membuat tim Komando Operasi Khusus Gabungan yang terdiri dari TNI-Polri untuk menangguÂlangi terorisme?Kemarin saya diskusi dengan Presiden Joko Widodo dan beliau sangat tertarik, sangat mungÂkin akan dihidupkan kembali (Operasi gabungan TNI-Polri). Meski saat ini memang TNIsudah punya Pasukan Pemukul Reaksi Cepat atau PPRC, namun pembentukan satuan itu tetap dibutuhkan.
Artinya masih ada kelemaÂhan pada PPRC?PPRC butuh waktu untuk bisa diterjunkan dengan ceÂpat. Berbeda dengan Komando Operasi Khusus Gabungan yang khusus untuk menangani kondisi teror. Begitu ada kejadian, kami proyeksikan prajurit ke sana dengan mudah bisa mengatasi. Pasukan ini memang disiapkan dalam tempo yang secepat-cepatnya dan bisa digeser seÂcepatnya.
Soal lain. Bagaimana pemerintah menyikapi kebijakan Amerika Serikat yang ingin memindahkan Ibukota Israel ke Yerusalem?Sikap Indonesia jelas menÂdukung perjuangan Palestina. Indonesia memberikan duÂkungan penuh atas perjuangan Palestina dari mulai siapapun presidennya. Sikap Indonesia tidak berubah dan konsistensi perjuangan Indonesia terhadap Palestina selalu hadir.
Apakah Indonesia mengaÂjak negara-negara lain untuk membela Palestina? Ada koferensi negara-negara Islam. Saya pikir sudah ada sikap dari negara-negara Islam dalam menyikapi kasus ini. Untuk lebih detailnya lagi mungÂkin nanti Menteri Luar Negeri Bu Retno yang menjelaskannya. Saya memberikan sikap yang sama dengan Presiden Jokowi atas kebijakan pemerintah terhadap Amerika.
Apakah Indonesia akan mengusulkan tim misi perdaÂmaian? Kalau itu ada penentuan dari markas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Nah, ini kan unÂtuk menentukan apakah sebuah negara sudah memerlukan keaÂdilan military of survival. Hal itu tentunya ada sebuah prosedur baku yang harus dijalankan oleh PBB.
Beberapa hari lalu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)melakukan pembersiÂhan di internal kementerian dan salah satu yang ditangkap adalah aparatur sipil negara atau ASN, tanggapan Anda?Kalau dari beberapa kejadian itu, walaupun kita semua prihaÂtin, ya kita prihatin kenapa masih terjadi. Namun dari beberapa peristiwa, itu juga menunjukkan efektivitas dari sebuah operasi ya. Kenapa kok masih ada yang begitu, terkadang memang tidak masuk akal gitu.
Apa langkah konkret dari pemerintah agar tidak teruÂlang hal serupa?Yang jelas kami telah melakuÂkan upaya dengan KPK, beberaÂpa lembaga negara, Kementerian Dalam Negeri, aparatur sipil negara atau ASN, Kementerian Aparatur Negara Birokrasi dan Reformasi, serta dari berbagai kementerian terkait. Kami telah bersepakat menyusun Peraturan Presiden atau Perpres pencegaÂhan korupsi dan ini sudah disiapÂkan oleh Pak Praktikno.
Tujuannya apa?Intinya untuk pencegahan. Substansinya adalah terhadap apa, berikutnya bagaimana peranlembaga-lembaga ini, dan akÂtornya siapa-siapa yang terlibat secara intensif atas pencegahan itu.
Memang sebelumnya tidak ada Perpres pencegahan koÂrupsi?Sudah ada Perpres, sementara Perpres yang lalu agak terlalu complicated. Sedangkan Perpres yang baru ini lebih disederhanaÂkan.
Jadi Perpres yang baru ini lebih cenderung kepada subÂstansi pencegahan korupsi?Iya lebih kepada pencegahan korupsi. ***
BERITA TERKAIT: