Dalam masa perjuangan Indonesia, Hadratussyekh KH. Hasyim Asy'Ari mengeluarkan fatwa fenomenal jihad untuk merebut kemerdekaan melawan penjajah. Begitu juga dengan tokoh Islam Mohammad Natsir mengeluarkan Mosi Integral sehingga Indonesia kembali ke NKRI tidak lagi berserikat atau negara bagian.
Sejarah peran para ulama dan umat Islam dalam merebut kemerdekaan itu diungkapkan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam acara Tasyakuran Milad ke-90 Tarbiyah Perti dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI, di Twin Plaza Hotel, Jakarta, Sabtu (5/5).
Melihat fakta sejarah tersebut, lanjut Zulkifli maka sangat keliru dan sangat ngawur jika sampai ada yang mempersepsikan Islam sebagai intoleran dan radikal.
Ia juga menilai pekikan takbir Allahu Akbar sejak dulu digunakan sebagai pemompa semangat pejuang Indonesia melawan penjajah.
"Jadi dimana logikanya kalau ucapan takbir itu adalah radikal tidak benar itu. Bahkan era kebangkitan Islam seperti Persis, Perti, SI, Al Wasliyah disusul Muhammadiyah, NU dan lainnya yakni kesadaran untuk maju dalam organisasi dan perekonomian sudah muncul jauh sebelum kebangkitan nasional seperti Boedi Oetomo dan Sumpah pemuda lahir, " ungkapnya.
Berbicara soal Indonesia dan penjajah dan lamanya indonesia dijajah, menurut Zulkifli, tidak terlepas dari kurang awasnya rakyat Indonesia terhadap siasat ado domba penjajah.
Indonesia mudah sekali diadu domba antar sesama sehingga penjajah yang tadinya hanya berdagang menjadi tergoda untuk menjajah. Namun kesadaran untuk tidak ingin diadu domba perlahan muncul seiring berdirinya organisasi-organisasi Islam.
Untuk itulah Zulkifli mengajak Perti dan seluruh umat Islam dan elemen bangsa lainnya untuk memperkuat persatuan serta kesatuan bangsa. Jangan sampai mudah lagi diadu domba hingga terkoyak dan terjajah seperti dulu.
"Kesadaran itu semestinya terus terjaga hingga kini apalagi di tahun politik," ujarnya.
[nes]
BERITA TERKAIT: