Enti, pekerja migran Indonesia asal Cirebon yang bekerja di Singapura itu rela mempertaruhkan nyawanya.
Demikian disampaikan Atase Ketenagakerjaan Indonesia d Singapura Agus Ramdhany menceritakan sepenggal kisah heroik yang dialami Enti saat terbakarnya kapal pesiar yang terjadi (Kamis, 22/3) di Sentosa Cove, Singapura.
"Laporan sementara, musibah kebakaran di kapal pesiar itu terjadi secara tiba-tiba. Kobaran api dengan cepat membakar bagian kapal yang menjadi tempat bagi para penumpang kapal," kata Agus seusai mengunjungi korban Enti di Singapore General Hospital (SGH).
Dalam keterangan pers Biro Humas Kemnaker, Senin (16/4), Agus menceritakan saat kejadian, Enti dengan spontan menggunakan badannya untuk melindungi anak majikannya yang masih berusia 3 tahun dari kobaran api yang terus membesar dan mengepung lokasi kejadian.
"Aksinya cukup heroik, Enti terus berlari mencari jalan keluar dengan menerobos kobaran api sambil mendekap erat anak majikannya," kata Agus.
Setelah berhasil menyelamatkan anak majikannya, Enti kemudian menyerahkan anak tersebut kepada ibunya yang sudah pada posisi aman di dek paling atas kapal pesiar tersebut.
"Meskipun dalam keadaan terkena luka bakar yang cukup parah, Enti terus berjuang dan berlari keluar kapal dan berteriak-teriak untuk mencari pertolongan," kata Agus menceritakan.
Sementara satu anak lainnya yang berusia 9 bulan juga berhasil diselamatkan pekerja migran asal Philipina yang juga bekerja pada keluarga majikannya itu.
Diinformasikan Agus, musibah kebakaran tersebut juga mengakibatkan beberapa crew kapal dan majikan laki-laki mengalami luka bakar, termasuk anak dan balita yang berhasil diselamatkan Enti dan rekannya dari Philiphina terkena luka bakar.
Agus menambahkan, akibat kejadian itu Enti yang baru bekerja selama 6 bulan di Singapura itu menderita luka bakar cukup parah hingga mencapai 50 persen tubuhnya.
Kata Agus, hampir sekujur tubuh Enti menderita luka bakar. Yang agak parah wajah, seluruh bagian lengan dan kaki. Namun saat ini kondisinya terus membaik dan bisa berkomunikasi dengan lancar.
"Alhamdulillah, saat ini kondisi Enti sudah stabil dan berangsur pulih. Namun perawatan intensif terus dilakukan oleh para dokter dan petugas media di SGH ini," kata Agus.
Pihak majikan kata Agus, telah menyampaikan akan bertanggung jawab penuh dan menjamin pengobatan bagi Enti dan pekerja dari Philipina sampai sembuh.
"Majikannya sangat mengapresiasi perjuangan Enti yang telah menyelamatkan anak-anaknya serta menyatakan bertanggung jawab hingga sembuh dan akan menerima dia bekerja kembali," tutur Agus.
Pemerintah kata Agus, akan memberikan apresiasi atas perjuangan Enti yang berani berkorban untuk menyelamatkan keluarga majikannya.
"Pemerintah akan terus menjaga, mengawasi dan mengawal Enti sampai sembuh dan menyelesaikan masalah ini sampai tuntas," ujar Agus mengkahiri.
[dzk]
BERITA TERKAIT: