Korban JiwaSeorang pedestrian perempuan menyeberang jalan di luar kawasan zebra-cross di jalan raya kota Tempe, Arizona, AS, tewas akibat ditabrak sebuah robotaksi yang sedang diujicoba perusahaan jasa layanan taksi Uber. Ditengarai peralatan komputer robotaxi Uber tersebut tidak memiliki daya yang memadai untuk mendeteksi pejalan kaki yang melanggar aturan lalu lintas.
Bagi perusahaan jasa statistik, mungkin tragedi tersebut sekedar suatu data statistik melengkapi data sejarah peradaban khususnya pada bidang teknologi kendaraan tanpa pengemudi yang mulai hadir di peradaban umat manusia sebagai revolusi transpor. Namun bagi sanak keluarga perempuan pertama dalam sejarah peradaban yang jatuh sebagai korban robotaxi jelas peristiwa tersebut merupakan sebuah tragedi yang sangat memprihatinkan sanubari.
Pelajaran
Bagi para teknolog transpor dan pemerintah yang bertanggung-jawab mengatur regulasi transpor masyarakat, pada hakikatnya tragedi Tempe merupakan pelajaran sekaligus peringatan bahwa sehebat apa pun suatu karya teknologi yang notabene merupakan buatan manusia biasa yang tidak sempurna maka mustahil sempurna.
Tragedi Tempe merupakan peringatan bahwa sebaiknya manusia senantiasa bersikap OJO DUMEH yaitu jangan terkebur, jangan sombong, jangan arogan, jangan lalai, jangan gegabah, jangan lepas tanggung jawab, jangan lupa diri untuk senantiasa sadar bahwa pada hakikatnya manusia tidak sempurna maka teknologi sedahsyat apa pun pada kenyataan tetap sekedar merupakan hasil karya manusia maka dengan sendirinya juga mustahil sempurna. Pada hakikatnya peradaban merupakan suastu proses perkembangan kehidupan umat manusia yang mustahil sempurna namun senantiasa berupaya, berikhtiar, berjuang mendekati kesempurnaan dengan senantiasa belajar dari kekeliruan yang dilakukan demi senantiasa berupaya mencari kebenaran sebagai gerak upaya peradaban mendekati kesempurnaan.
Ojo DumehBagi para perusahaan jasa robotaksi adalah hukumnya wajib untuk selalu ojo dumeh maka selalu konsekuen dan konsisten meningkatkan upaya memperbaiki mutu teknologi mau pun manajemen kendaraan tanpa pengemudi demi berkelanjutan meningkatkan keamanan konsumen mau pun masyarakat pengguna jalan raya.
Pihak pemerintah tidak bisa lepas dari tanggung jawab dalam mengatur kebijakan transpor umum terutama yang menggunakan kendaraan dengan teknologi tanpa pengemudi demi tanpa henti terus menerus meningkatkan keamanan dan keselamatan masyarakat. Ojo dumeh meremehkan fakta bahwa secara stastikal korban jiwa akibat kecelakaan yang dilakukan kendaraan tanpa pengemudi "hanya" seorang saja lalu diperbandingkan dengan statistik jutaan korban jiwa akibat kecelakaan yang dilakukan oleh kendaraan dengan pengemudi. Sikap dumeh seperti itu jelas tidak benar sebab apabila sang korban kebetulan sanak keluarga kita, maka satu korban jiwa sudah jelas amat sangat terlalu banyak!
[***]
Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan