PetunjukAlih-alih memberi petunjuk, sang begawan bertanya, "Profesimu apa, Truk ?". Petruk menjawab, "Petani" . Sang begawan lanjut bertanya, "Hewan ternak apa saja yang kau miliki?". Petruk menjawab, "Dua lusin ekor ayam, selusin kambing, enam kuda dan enam sapi". "Di mana mereka tidur?", "Di kandang". Kemudian sang begawan bersabda petunjuk, "Sekarang kamu segera pulang ke rumahmu dan setiap malam pindahkan seluruh hewan ternakmu dari kandang untuk tidur di dalam rumahmu". Petruk segera pulang ke rumah lalu setiap malam memboyong seluruh hewan ternaknya dari kandang untuk masuk ke dalam rumahnya sesuai petunjuk sang begawan arif-bijaksana.
Mengomel-omelBerselang seminggu kemudian, Petruk kembali berkunjung ke pertapaan sang begawan arif-bijaksana sambil mengomel-omel, "Apanya yang bahagia! Kini saya sungguh merasa tidak bahagia berhubung rumah saya dipadati dua lusin ayam, selusin kambing, enam kuda dan enam sapi sehingga seisi rumah berbau busuk akibat tumpukan kotoran empatpuluhdelapan ekor hewan sialan itu!". Sang begawan menggangguk-angguk kepala sambil arif bersabda "Bagus! Silakan kini kamu kembali ke rumahmu lalu usir semua hewan ternakmu ke luar rumahmu untuk kembali tidur di dalam kandang masing-masing!".
BerhasilSambil tetap mengomel-omel karena merasa dipermainkan oleh sang begawan yang katanya arif bijaksana itu, Petruk bergegas kembali ke rumahnya dan melaksanakan petunjuk sang begawan arif-bijaksana. Setelah para hewan-ternak dikembalikan untuk tidur di kandang masing-masing, Petruk tidak pernah kembali menghadap sang begawan . Tampaknya Petruk merasa sudah berhasil menemukan kebahagiaan dalam hidupnya.***
Penulis adalah pendiri Pusat Studi Kelirumologi dan penulis buku Pedoman Menuju Tidak Bahagia