Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menggugat Cinta Bu Fat

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/ramon-damora-5'>RAMON DAMORA</a>
OLEH: RAMON DAMORA
  • Jumat, 26 Januari 2018, 17:00 WIB
Menggugat Cinta Bu Fat
Fatmawati/Net
Benang yang kau sulam
Di antara rusuk sang saka
Memang sekudus ari-ari rindu
Kolam teratai kelahiranmu

Tetapi tak lagi
Membelai Bengkulu

Dua helai kain marwah yang
Kau jahit dengan syahadat
Disukat sakit maha indah

Kini tinggal merah amarah
Putih tulang sumpah seranah

Bu Fat, Bu Fat kami sayang
Jauh sudah beta tualang
Membenci semua jalan pulang

Berziarah aku ke teluk segara
Pukat harimau jua yang kusua
Kemana airmata ingin suaka
Bila para pemimpin ramai
Ramai jadi tersangka

Bu Fat, Bu Fat,
Kami menggugat
Adakah tuhan tergesa-gesa
Menyibak semerbak rahasia
Dahulu sir thomas stamford
Menabur bunga raflesia
Lalu si bung bermata lembut
Menghadiahimu Indonesia

Mengapa segalanya sekarang
Terasa demikian sia-sia
Bahkan walaupun hanya
Untuk sekadar dikenang

Bagai puing-puing
Benteng marlborough
Negara begitu asing
Kalau bukan angkuh

Bangkahulu cuma negeri lama
Bukit barisan sauk purnama
Lagu kebangsaan hilang gema
Kami merindukanmu
Duhai bunga padma!

Bu Fat, Bu Fat hati kami
Tolong jahitkan
Sehelai bendera lagi
Yang tak hanya baka
Di atas angkasa
Namun juga bisa menyeka
Sisa-sisa tangis yang
Tak lagi basah. [***]

Januari 2018

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA