Hadir pada acara tersebut Presiden RI Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo, sejumlah pejabat tinggi negara, menteri Kabinet Kerja, pejabat setingkat menteri, serta Gubernur Kalbar Cornelis. Perayaan Natal nasional juga diikuti lebih dari 15 ribu umat Nasrani dari berbagai wilayah di Kalbar.
Melihat meriahnya perayaan Natal, Mangindaan memuji keberhasilan Kalbar menjadi tuan rumah pelaksanaan acara tersebut. Menurutnya, Kalbar bisa menjadi contoh kerukunan dan kedamaian, yang dibalut keberagaman.
Karena panitia yang terlibat dalam perayaan, natal itu tidak hanya umat Nasrani, tapi juga umat agama lain, termasuk masyarakat muslim.
"Ini sangat bagus, semua bersemangat untuk ikut merayakan Natal, sama seperti umat agama yang lain. Perayaan ini menjadi bukti bahwa masyarakat kita sangat religius, bersemangat dan memiliki kebersamaan yang sangat tinggi, untuk saling membantu satu sama lain," kata Mangindaan menambahkan, dalam keterangan resmi Humas MPR.
Selain itu Mangindaan juga mengapresiasi ajakan Presiden Joko Widodo agar umat beragama tidak terpecah saat menghadapi tahun politik 2018.
Gesekan kecil dalam Pilkada menurut Mangindaan adalah hal yang wajar, karena terjadi kompetisi. Tetapi jangan sampai saling mengejek dan menghina, karena itu akan menimbulkan gesekan yang lebih besar.
"Pokoknya tidak boleh saling ejek dan menghina, karena efeknya bisa berbahaya. Yang penting, setelah Pilkada selesai semua pihak harus kembali hidup normal dan tidak berselisih," kata Mangindaan lagi.
[rus]