Penelitian ahli pergudangan di bulog meÂnemukan, penyimpanan padi atau gabah di gudang maksimum akan bertahan sampai tiga tahun, itupun jika suhu gudang dikontrol sedemikian rupa. Akan tetapi jika padi disimÂpan bersama bulirnya, maka daya tahan padi itu bisa sangat lama. Ini mengingatkan kita waktu masyarakat petani tradisional menyimÂpan padi bersama bulirnya dan terbukti bisa bertahan lama. Dahulu kala masyarakat kita memotong padi dengan menggunakan ani-ani lalu diikat, kemudian disimpan di penyimÂpanan padi, ternyata bisa bertahan sampai tuÂjuh tahun.
Nabi Yusuf juga tidak menganjurkan masyarakat untuk pelit berbagi kepada masyarakat luar negeri yang membutuhkan padi-padian itu karena prediksi Nabi Yusuf sesudah sikÂlus tujuh tahunan paceklik berakhir, cuaca akan kembali normal seperti biasa dan para petani pun juga akan mampu memenuhi keÂbutuhannya masing-masing. Ini juga terungÂkap dalam ayat: "Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan di masa itu mereka memeras anggur". (Q.S. Yusuf/12:49). Jika padi-padian masyarakat ditahan maka tenÂtu akan terancam rusak dan surplus berlebiÂhan, karena iklim kembali akan normal. Begitu cadangan gudang masyarakat menipis maka panen berikutnya normal kembali. Sejak itu Mesir terkenal sebagai negara yang makmur berkat kehadiran orang cerdas yang diberi keÂwenangan oleh raja.
Nabi Yusuf adalah sosok manusia cerdas profesional, dan penuh percaya diri. Ia berani mengemukakan pendapatnya sekalipun di hadapan raja. "Berkata Yusuf: Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir); sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan." (Q.S. Yusuf/12:55). Pernyataan ini menandakan adanya konÂfidensi yang tangguh dari Nabi Yusuf. Kisah ini juga memberikan pesan penting bahwa sistem promosi karier yang dijalankan Raja saat itu berdasarkan sistem meritokrasi dan profesionalisme. Nabi Yusuf dipromosi menÂjadi pejabat negara bukan karena keluarga Raja, tetapi kemampuan profesional yang dimilikinya.
Point yang menarik dari Nabi Yusuf dalam kisah ini ialah: 1) Keberhasilannya menggenÂjot produktivitas hasil-hasil pertanian disertai dengan penghematan petani, 2) Kemampuan memanaj stok surplus pangan yang tersimÂpan rapi di gudang, 3) Kemampuan teknologi pasca panen yang memungkinkan padi/gabah mampu bertahan lama selama tujuh tahun.