SECARA khusus, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meluangkan waktu untuk memanggil Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R Donovan Jr, mempertanyakan kebenaran kabar mengenai Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Menlu Retno menegaskan bahwa pengakuan tersebut akan mengancam proses perdamaian Israel-Palestina. Presiden AS mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel frontal berbenturan dengan pendapat Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo dalam berbagai kesempatan menyatakan dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina dan 'solusi dua negara'. Solusi itu mencakup pembentukan negara merdeka Palestina di dalam garis perbatasan sebelum Perang 1967 yang terdiri dari Tepi Barat, Jalur Gaza, Yerusalem Timur dan Israel yang hidup damai berdampingan.
Tertindas
Bisa saja dituduhkan bahwa Menlu Indonesia ikut campur urusan Presiden Amerika Serikat yang sedang ikut campur urusan Israel dan Palestina. Rangkaian urusan itu secara sekilas rawan memicu kesan bahwa Indonesia ikut campur urusan sekaligus tiga negara yang secara geografis terletak nun jauh dari Indonesia. Namun sebagai seorang cantrik Gus Dur yang dididik Gus Dur untuk senantiasa berpihak kepada kaum tertindas dan kebetulan saya adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan, maka saya menolak tuduhan yang ditimpakan ke Menlu Indonesia ikut campur urusan Presiden Amerika Serikat ikut campur urusan Israel dan Palestina yang secara sekilas memang rawan terkesan bahwa Indonesia ikut campur urusan sekaligus tiga negara yang sama sekali bukan urusan Indonesia.
Kemanusiaan
Bagi saya, Menlu Retno bukan ikut campur urusan negara lain namun justru ikut campur urusan kemanusiaan. Sejarah telah membuktikan kebenaran fakta bahwa bangsa Palestina merupakan bangsa yang ditindas Israel atas restu Amerika Serikat. Maka pengakuan Trump terhadap Yeusalem sebagai Ibukota Israel memang dikuatirkan rawan melukai sanubari masyarakat Islam bukan cuma di Timur Tengah namun di seluruh dunia. Sebagai warga Indonesia yang menganut Pancasila maka menjunjung tinggi Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab, sepenuhnya saya berpihak kepada upaya Menlu Indonesia mendukung gagasan Presiden Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dan dan 'solusi dua negara' agar Palestina dan Israel hidup damai berdampingan.
[***]
Penulis adalah pendamba perdamaian dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: