Seperti dalam kegiatan-kegiatan politiknya selama ini, OSO terus mengkampanyekan kewaspadaan bangsa akan ancaman elemen asing yang berupaya mengintervensi dan menguasai perekonomian Indonesia.
Saat berpidato di Auditorium Universitas Negeri Medan, OSO menegaskan bahwa negara dan elemen asing terus berupaya menghancurkan nilai-nilai bangsa yang terdapat dalam Empat Pilar, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Salah satu upaya penghancuran itu terasa melalui peredaran narkotika dan obat terlarang.
"Untuk itulah kita sebagai rakyat Indonesia, terutama generasi muda, mesti sadar, bangkit dan menjaga sekuat tenaga Pancasila dan nilai-nilai luhur bangsa," ucapnya di hadapan sekitar 500 mahasiswa dan anggota Ormas Pemuda peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR RI pada acara Pembukaan Jambore HIPMI PT 2017.
Zaman dahulu, lanjut OSO, generasi muda dituntut untuk berperang secara fisik serta intelektual merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Banyak dari mereka yang kemudian dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Dengan semangat para pejuang dahulu dan semangat para deklarator Sumpah Pemuda, semestinya pemuda zaman kini dituntut pula menjadi seorang pahlawan yang bekerja memakmurkan rakyat Indonesia.
"Generasi muda juga mesti mencontoh kerukunan, kebersamaan para deklarator Sumpah Pemuda yang tidak lagi mempersoalkan perbedaan SARA. Mereka kompak satu tujuan demi persatuan dan kesatuan Indonesia. Pemuda sangat penting buat keberlangsungan bangsa dan negara ini," tegasnya.
Gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry Nuradi, hadir saat OSO berpidato. Selain itu ada pula pimpinan Badan Sosialisasi MPR RI, Zainut Tauhid Saadi; Sekretaris Jenderal MPR RI, Ma'ruf Cahyono; dan Sekretaris Jenderal DPD RI, Sudarsono Hardjosoekarto.
[ald]
BERITA TERKAIT: