Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua MPR Mahyudin, Bupati Tabalong H. Anang Syakhfiani, dan tokoh masyarakat Tabalong lainnya.
"Saya lahir dan besar di Tabalong. Untuk itu saya senang dan antusias untuk datang,†ungkapnya. Acara itu disebut sebagai perwujudan Bhinneka Tunggal Ika. “Ini merupakan upaya melestarikan aset bangsa,†jelasnya.
"Kekayaan negara berupa adat istiadat dan budaya tradisional ini harus dipopularkan agar dikenal dan dicintai,†tambahnya.
Sementara itu, Anang Syakhfiani menyebut pentas seni, budaya, dan karnaval itu sengaja digelar untuk menunjukkan karya tradisional Tabalong yang bernilai seni tinggi.
"Kami berharap acara ini dapat memperkenalkan Tabalong sehingga masyarakat tertarik untuk berkunjung†katanya. Apa yang dikatakan itu diperkuat oleh Koordinator7 Kegiatan, Heny Yuliana. Menurut Heny kegiatan ini untuk mengajak wisatawan domestik dan mancanegara datang ke Tabalong. "Temanya ayo kita ke Tabalong," jelasnya.
Pawai dimulai dengan pembacaan puisi lima orang berpakaian Dayak. Mereka berpesan bahwa masyarakat Dayak adalah penjaga hutan Borneo yang selama ini menjadi paru-paru dunia.
Lalu mereka memanjat pohon manau berduri yang diiringi peragaan busana pengantin Dayak. Pawai dilanjutkan dengan tarian mengelilingi pohon Manau. Anang Syakhfiani dan Mahyudin terlihat ikut menari memutari pohon itu.
[sam]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: