ARTIKEL JAYA SUPRANA

World Premiere Wayang NKRI

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/jaya-suprana-5'>JAYA SUPRANA</a>
OLEH: JAYA SUPRANA
  • Senin, 04 September 2017, 08:55 WIB
World Premiere Wayang NKRI
Jaya Suprana/Net
DALAM mendirgahayu 71 tahun Tentara Nasional Indonesia, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo menyelenggarakan pergelaran Wayang Orang di Taman Ismail Marzuki 2 Oktober 2016 dengan lelakon "Satha Kurawa" .

Untuk pertama kali dalam sejarah dunia pergelaran wayang orang, 100 tokoh Kurawa ditampilkan oleh benar-benar 100 insan yang secara serentak diperankan oleh para perwira TNI memanunggalkan diri bersama para seniman wayang orang, sehingga benar-benar tampil secara semarak rancak, tertib dan penuh disiplin sebagai sukma sebuah pergelaran wayang orang paling spektakular dalam kuantitas mau pun kualitas.

Wayang NKRI


Dalam rangka mendirgahayu 72 tahun TNI, Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo kembali mengejawantahkan gelora semangat kepedulian kebudayaan dengan sepenuhnya mendukung pergelaran yang juga perdana (World Premiere) dalam sejarah peradaban umat manusia di planet bumi, yaitu pergelaran Wayang NKRI dengan lelakon "Parikesit Jumenengan Nata" di pelataran Taman Fatahillah kawasan wisata Kota Tua, Jakarta, 29 September 2017.

Wayang NKRI merupakan ungkapan semangat Bhinneka Tunggal Ika dengan mengejawantahkan sebuah pergelaran persatuan-kesatuan sebagai sinergi dari beragam jenis dan bentuk wayang Nusantara mulai dari wayang beber, wayang golek, wayang orang, wayang kulit Jawa, Bali, dan berbagai daerah lainnya sampai ke wayang jemblung. Wayang telah diakui UNESCO sebagai warisan kebudayaan dunia.

Parikesit    

Lelakon "Perikesit Jumenengan" sebagai lanjutan "Satha Kurawa" berkisah tentang perjuangan Prabu Parikesit membangun kembali negara yang telah dihancurleburkan oleh perang saudara keluarga besar Bharata antara Kurawa versus Pandawa.

Prabu Parikesit sebagai cucu Arjuna berhasil membangun kembali kerajaan keluarga besar Bharata dari puing-puing Bharatayudha menjadi negara dan bangsa yang gemah ripah loh jinawi, tata tenteram kerta rahardja dengan semangat persatuan-kesatuan bergotong royong dengan para cucu Pandawa lain-lainnya termasuk Mahapatih Dwara beserta tiga senapati sakti mandraguna: Raden Danurwenda pemimpin pasukan samudera, Raden Sasikirana pemimpin pasukan dirgantara, Raden Sanga-Sanga pemimpin pasukan darat.  

Laskar tokoh seniman wayang ISI Surakarta bersama Perpadi serta Jaya Suprana School of Performing Arts dengan penuh gairah kreativitas, bersatu padu dalam sinergi semangat kebudayaan sakti mandraguna untuk mempersembahkan pergelaran Wayang NKRI perdana di planet bumi ini demi ikut mendirgahayu 72 tahun Tentara Nasional Indonesia yang telah terbukti berjaya dalam perjuangan membela negara dan bangsa Indonesia berkat tulus memanunggalkan diri dengan rakyat sebagai warisan utama semangat perjuangan almarhum Jenderal Besar TNI, Soedirman.

Kemanunggalan


Selanjutnya Panglima TNI, Gatot Nurmantyo juga mempercayakan sebuah tugas kebudayaan kepada rakyat yang tergabung pada laskar kesenian Jaya Suprana School of Performing Arts memanunggalkan diri dengan TNI dalam mempergelar sebuah pergelaran sosio-drama berkisah tentang kejayaan TNI di bawah pimpinan Jenderal Besar TNI, Soedirman, memanunggalkan diri dengan rakyat dalam perjuangan melawan angkara murka kaum penjajah yang tidak rela melepaskan negara, bangsa dan rakyat Indonesia dari belenggu penjajahan.

Insya Allah, pergelaran sosio-drama tersebut akan gemilang dalam memanunggalkan diri ke dalam defile militer yang akbar diselenggarakan sebagai upacara puncak rangkaian acara mendirgahayu 72 tahun TNI di dermaga  Cilegon 5 Oktober 2017. [***]

Penulis adalah pendiri Jaya Suprana School of Performing Arts

< SEBELUMNYA

Hikmah Heboh Fufufafa

BERIKUTNYA >

Dirgahayu Indonesia

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA