Ikut hadir dalam pertemuan di kantor ketua MPR tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Anggota Penasehat Kehormatan MURI bidang Kebudayaan, Fadli Zon serta Direktur ASEAN dari Kemenlu, Benny Siahaan.
Jaya Suprana mendirikan Museum Rekor Dunia Indonesia atas dukungan perusahaan Jamu Jago pada tanggal 27 Januari 1990 sebagai bagian dari gerakan Kebanggaan Nasional.
MURI merupakan lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia dan di negara-negara ASEAN demi menggelorakan semangat bangsa Indonesia untuk menghormati dan menghargai karsa dan karya superlatif bangsa sendiri.
Kemudian manajemen MURI ditatalaksana dan dikembangkan secara intensif dan ekstensif profesional oleh Institut Prestasi Nusantara di bawah pimpinan Aylawati Sarwono didampingi Osmar Semesta Susilo dan Shari Semesta Susilo dengan kerabat kerja profesional: Jusuf Ngadri, Din, Wida, Andri, Ari, Yuli, Awan, Triyono, Galuh, Randi, Faezal, Chandra , Ridho, Ade dan lain-lain.
Ternyata gagasan mendirikan lembaga pencatat rekor nasional seperti MURI juga diejawantahkan di Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, Kamboja, Laos, Filipina, bahkan juga di China, India dan lain-lain.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyambut baik kerja sama ASEAN di bidang pencatatan rekor. Ketua MPR juga mengingatkan bahwa akhir-akhir ini bangsa Indonesia sedang disibukkan oleh urusan politik sehingga peradaban dan kebudayaan terlalaikan.
MURI memberikan kontribusi sangat signifikan di samping sebagai pelestari karya kebudayaan asli Nusantara. Dalam ranah pemberitaan, para berita membanggakan dan membahagiakan seperti anugerah penghargaan MURI bagi almarhum Jenderal Besar TNI A.H. Nasution, pianis tunanetra-autis Michael Anthony menggelar resital piano tunggal di Sydney Opera House, tari massal Palaga di Makasar, puluhan ribu rakyat menari Manasai di Kalimantan Tengah, Dr. dr. Terawan Agus Putranto atas jasa pengerjaan Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak, Menteri BUMN Rini Sumarno mensinergi 28 BUMN mempersembahkan sumbangsih transpor mudik gratis bagi 118.220 rakyat, serta Tim Penembak Jitu TNI AD 10 kali berturut-turut menjuarai ASAAM merupakan unsur penyeimbang kemelut berita penyebar kebencian, hujat dan fitnah yang sedang ganas merajalela di persada Nusantara masa kini.
Dalam pertemuan seusai menghadap ketua MPR, para pimpinan lembaga pencatat rekor negara-negara ASEAN sepakat untuk mendirikan INTERNATIONAL RECORD HOLDER ASSOCIATION yang keanggotaannya terbuka bagi para pencipta rekor di planet bumi ini demi bersatupadu mendukung gerakan kemanusiaan dan perdamaian di dunia yang sedang dirundung kebencian dan angkara murka kekerasan oleh sesama manusia terhadap sesama manusia.
[***]
Penulis adalah pendiri MURI dan penggagas gerakan Kebanggaan Nasional serta Sanggar Pembelajar Kemanusiaan
BERITA TERKAIT: