malam terasa betapa lapang
sawang terperangkap angin
lindap angan bayang muazin
anak-anak menghitung raka'at
dengan jari-jemari malaikat
sembunyi di hamparan nadi
sesunyi shaf berimbun padi
hawa hama jalak tak berjarak
runduk rukuk mematuk-matuk
benih kinasih rasul terkasih
gemericik rintik peluh petani
jatuh bersama putik murni
sulur-sulur akar seribu bulan
dan kunang-kunang ramadan
menyulih putih jernih salawat:
istirahatlah, empat sahabat
teriring doa yang kau siangi
rindu menuai ladang tarawih ini
lewat ayat-ayat khatam kudus
menggenapi panen tadarus
jahil hijaiyah tersebab gabah
pohonkan maaf lebih-kurang
pulanglah sebagai pemenang
walau bekalmu cuma ibadah
orang-orangan sawah
taqabbalallah...
[***]2017
BERITA TERKAIT: